EmitenNews.com - Menjabat Perdana Menteri ke-10, Malaysia, Anwar Ibrahim menolak mengambil gajinya. Sedikitnya, sebanyak Rp280 juta per bulan yang berhak diterimanya sejak secara resmi diangkat sebagai PM oleh Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, pada Kamis (24/11/2022). Ia mengaku malu menikmatinya, meski sudah menjadi haknya, saat warga asli masih kesulitan mendapat upah layak. Pemimpin Pakatan Harapan ini berjanji memulihkan perekonomian.


Seperti dilansir situs New Straits Times, Anwar Ibrahim menyebutkan, besaran gaji PM Malaysia mencapai RM80.000 atau sekitar Rp280,8 juta (kurs Rp3.510/ Ringgit Malaysia). Ia mengaku tidak akan mengambil gajinya, karena malu. “Saya malu ketika penduduk asli yang saya kunjungi sulit mendapatkan RM400 sebulan, begitu juga orang yang menerima RM1.500 (gaji minimum)."


Informasi dari Malaysiakini menjelaskan bahwa Undang-Undang Anggota Parlemen (Remunerasi) 1960, perdana menteri dibayar RM22.826,65 per bulan. Anggota parlemen dibayar RM16.000,00 per bulan. Semua itu belum termasuk dengan berbagai tunjangan. Jadi, besaran gaji seorang PM Malaysia RM22.826,65 per bulan, ditambah sejumlah tunjangan, totalnya RM80.000 atau sekitar Rp280,8 juta.


Anwar Ibrahim menekankan keputusannya untuk tidak menerima gaji sebagai perdana menteri, juga untuk mengembalikan kepercayaan rakyat kepada pemerintah. Langkah pertama untuk mendapatkan kembali kepercayaan rakyat, fokus bekerja, dan bukannya memikirkan gaji, dan fasilitas mewah.


“Agar mereka tidak memandang menteri dan pemimpin, terlepas dari partai, terlepas dari keyakinan, semuanya sebagai orang yang hanya memikirkan gaji, kepentingan, kontrak, saham. Oleh karena itu, saya memilih untuk menolak gaji sebagai perdana menteri," kata Anwar Ibrahim.


Setelah resmi diangkat sebagai PM, Anwar Ibrahim mengatakan bahwa prioritas utamanya adalah memulihkan perekonomian Malaysia. Ia mengajak seluruh komponen bangsa, terutama jajaran kabinetnya, bersama-sama fokus pada perbaikan ekonomi dan melakukan apa pun untuk menghidupkannya kembali sehingga kesejahteraan rakyat, khususnya yang miskin dan terpinggirkan akan terlindungi.


"Saya bersyukur bahwa hari ini dan sebelum ini, situasi dan kepercayaan investor telah berubah. Ringgit menguat dan pasar saham dihidupkan kembali," kata Anwar Ibrahim dalam jumpa pers setelah dilantik menjadi PM Malaysia seperti dilansir MalayMail, Sabtu (3/12/2022). ***