EmitenNews.com - Presiden RI Joko Widodo menegaskan komitmen Pemerintah RI mengembangkan lumbung pangan baru di luar Jawa, untuk memenuhi daya dukung ketersediaan pangan bagi seluruh rakyat. Di antaranya, mengembangkan food estate di Kalimantan Tengah (Kalteng), secara terintegrasi dari hulu ke hilir didukung petani milenial Kalimantan.


Kementerian Pertanian RI komitmen melaksanakan instruksi Presiden Jokowi, utamanya kesiapan SDM pertanian mendukung Food Estate Kalteng oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP).] melalui kegiatan pelatihan secara kontinyu dan berkesinambungan.


Dalam keterangannya yang diterima Sabtu (12/3/2022), Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang yang berpusat di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan selaku Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari BPPSDMP berkomitmen melaksanakan instruksi Presiden Jokowi mengembangkan Food Estate Kalteng.


Kegiatan terkini adalah Pelatihan Tematik Berbasis Korporasi untuk Mendukung Food Estate Kalteng yang diikuti oleh 30 petani milenial Kabupaten Kapuas, di bawah usia 40 tahun. Mereka datang dari empat kecamatan di Kapuas yakni Pulau Petak, Kapuas Murung, Kapuas Barat dan Mantangai.


Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati membuka Pelatihan Tematik di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Pulau Petak yang berlangsung tiga hari, 10 - 12 Maret 2022.


Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa food estate sangat bagus secara ekonomi, karena akan menjadi sentra ekonomi baru bagi Kalteng bahkan bagi Indonesia. Menurutnya, program food estate akan meningkatkan ekonomi masyarakat secara khusus, selain lumbung pangan nasional bagi pemenuhan kebutuhan pangan dalam negeri.


"Aktivitas pertanian di kawasan food estate berlangsung komprehensif dengan basis korporasi, komoditas sangat beragam dengan value ekonomi besar," kata Mentan Syahrul.


Hal itu digarisbawahi oleh Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi bahwa pengembangan KEP memerlukan percepatan adopsi modernisasi pertanian oleh petani; memfasilitasi pengembangan agroindustri melalui penyuluhan pelatihan dan pendidikan; membangun usaha tani berskala ekonomi berorientasi pasar dan kawasan atau sinergi sistem manajemen hulu ke hilir.


“Kita akan memastikan pendampingan terhadap petani di lokasi food estate berjalan maksimal, khususnya untuk mendukung pengembangan korporasi petani," kata Dedi.


Lahan Ekstensifikasi

Kepala BBPP Binuang, Yulia AK menambahkan bahwa pihaknya mensyaratkan usia peserta maksimal 40 tahun, memastikan peran vital milenial bagi regenerasi petani.


"BBPP Binuang sebagai pelaksana kegiatan tetap menjaga komitmen untuk mendukung tercapainya SDM pertanian yang berdaya saing, maju dan diri dan modern," kata Yulia saat membuka pelatihan.


Menurutnya, pada pelatihan tersebut maka peserta materi berkaitan dengan identifikasi dan pengelolaan lahan ekstensifikasi, operasionalisasi alsintan dengan berbagai implemennya, pemeliharaan alsintan serta perencanaan Usaha Pelayanan Jasa Alat dan Mesin Pertanian (UPJA).


Yulia AK yang didampingi Widyaiswara BBPP Binuang, Soleh Wahyudi dan Aman Nurrahman Kahfi mengatakan, mengingat lahan ekstensifikasi di Kabupaten Kapuas, Kalteng sebagai lokasi food estate, luasnya mencapai 15 ribu hektare, tentu memerlukan upaya serius untuk mengelolanya. Harapannya, agar dapat dimanfaatkan untuk proses produksi pertanian serta reklamasi yang dilakukan tepat sesuai dengan kondisi lahan.


Kondisi tersebut, katanya, mendorong pihaknya berupaya menggandeng milenial agar mampu mengelola lahan ekstensifikasi dengan tepat dan produktif melalui proses reklamasi awal yang tepat. ***