FORE Patok IPO Rp188 per Saham, Dari Rugi Mendadak Laba, Minat?

Salah satu gerai milik FORE.
EmitenNews.com - Perusahaan yang bergerak dalam bisnis kedai kopi PT Fore Kopi Indonesia (FORE) mulai melakukan penawaran umum hari ini Selasa 08 April - 10 Apr 2025 dengan mematok harga perdana Rp188 per lembar saham.
Pada penawaran awal atau book building digelar pada 19 hingga 21 Maret 2025 dengan harga penawaran berada di kisaran Rp160-202 per lembar saham.
FORE melepas sebanyak-banyaknya 1.880.000.000 saham biasa atas nama yang mewakili 21,08% dari modal disetor dan ditempatkan dengan harga nominal Rp70 per saham. Sehingga jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Perdana Saham adalah sebesar Rp353.440.000.000,-
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi Mandiri sekuritas dan Henan Putihrai menjadi penjamin pelaksana emisi efek.
Adapun rencana penggunaan dana hasil penawaran saham ini sekitar 76% akan digunakan untuk membuka 140 outlet baru dan sekitar 18% untuk setoran modal ke PT Cipta Favorit Indonesia (CFI) serta sisanya digunakan untuk modal kerja.
Perlu diketahui FORE masih mengalami defisit atau akumulasi rugi hingga Rp283,049 miliar pada akhir September 2024.
Akumumlasi tersebut berkurang 12,6 persen dibanding periode sama tahun 2023. Berkurangnya defisit tersebut dicatat setelah perusahaan milik Willson Cuaca mencatatkan laba bersih Rp42,348 miliar dari hasil penjualan sebesar Rp727,37 miliar sepanjang 9 bulan 2024.
Bila melihat laporan keuangan FORE dalam berapa periode. Tahun 2021 rugi bersih Rp33,8 miliar. Tahun 2022 rugi bersih Rp59,931 miliar. FORE mulai mencatatkan laba bersih Rp1,154 miliiar tahun 2023.
FORE memiliki kewajiban jangka pendek Rp248,98 miliar sampai akhir September 2024. Tapi aset lancar hanya Rp147,68 miliar. Sehingga terdapat selisih Rp101 miliar.
Adapun rasio keuangan penting pers 30 September 2024 seperti rasio pertumbuhan pendapataan bersih 135,35 persen, tapi perumbuhan beban pendapatan tumbuh lebih tinggi yakni 147,17 persen,. Sedangna pertumbuhan laba periode berjalan 356,95 persen.
Sedangkan rasio usaha seperti laba periode berjalan terhadap pendapatan 5,8 persen; Debt Service Coverage Ratio 3,36 X; Jumlah aset lancar / jumlah liabilitas jangka pendek 0,59X.
Related News

Laba Melorot 54 Persen, Kuartal I-2025 IATA Defisit USD2,19 Juta

Drop 79,51 Persen, Laba ADRO Kuartal I-2025 Sisa USD76,69 Juta

Melambung 1.352 Persen, Kuartal I-2025 EMTK Kemas Laba Rp3,63 Triliun

Kompak! Penjualan & Laba HM Sampoerna (HMSP)Tergerus di Kuartal I

EMTK Bagikan Dividen Jumbo, Ini Jadwalnya

BCA (BBCA) Dinilai Pertahankan Posisi Ini