Garap Kendaraan Listrik! Indika Energy (INDY) Bentuk Dua Entitas Usaha Sekaligus
EmitenNews.com - Indika Energy (INDY) tidak main-main menggarap usaha sektor kendaraan listrik. Perseroan membentuk dua unit usaha baru. Entitas usaha tersebut akan mengurusi lini roda dua, dan roda empat, serta turunannya.
Nah, untuk membidani roda dua, perseroan membentuk PT Kalista Rotom Orbita (KRO). KRO didirikan hasil kolaborasi anak susah perseroan yaitu PT Kalista Nusa Armada (KNA), dan PT Solusi Mobilitas Indonesia (SMI). KRO melakukan kegiatan usaha penyewaan kendaraan listrik roda dua, perdagangan sepeda motor baru, bekas, suku cadang, aksesoris, dan pengoperasian instalasi penyediaan tenaga listrik.
Struktur kepemilikan saham KRO sebagai berikut. KNA mengempit 99,993 persen setara dengan Rp14,99 miliar. Lalu, SMI 0,007 persen selevel Rp1 juta. Penyertaan saham KNA dan SMI dalam KRO merupakan kelanjutan langkah perseroan secara grup melakukan ekspansi usaha sektor kendaraan listrik, khususnya pasar Business-to-Business di Indonesia.
Selanjutnya, untuk roda empat perseroan via KNA dan SMI mendirikan perusahaan bernama Kalista Soter Hastia (KSH). KSH akan melakukan kegiatan usaha penyewaan kendaraan listrik roda empat, perdagangan mobil baru, bekas, suku cadang, aksesori, dan penjualan tenaga listrik.
Pemegang modal KSH yaitu KNA Rp37,49 miliar alias 99,997 persen, dan SMI Rp1 juta selevel 0,003 persen. ”Data, dan fakta material tersebut tidak berdampak negatif terhadap kegiatan operasional perseroan. Baik dari sisi hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha emiten atau perusahaan publik,” tulis Adi Pramono, Corporate Secretary Indika Energy. (*)
Related News
BRI Tegaskan Dukungan Jangka Panjang Pemulihan Bencana Sumatera
Bank UOB Siapkan Penerbitan Obligasi Rp500 Miliar
IPCM Konsisten Beri Nilai Tambah, Dividen Interim Cair 15 Januari 2026
Kena Imbau OJK, OK Bank Kaji Beberapa Alternatif Penambahan Modal
Dicecar BEI Soal Kasus Laptop Kemendikbudristek, Zyrexindo Jawab Ini
Lanjutkan Hajatan Obligasi dan Sukuk, PNM Incar Rp2 Triliun





