Gelar Demo Esok di DPR, Kalangan Buruh Usung 10 Tuntutan

Ilustrasi demo buruh. Pada Kamis (28/8/2025) kalangan buruh dari berbagai sektor menggelar demo dengan 10 tuntutan. Dok. Tribunnews.
EmitenNews.com - Kalangan buruh dari berbagai sektor akan menggelar demo di depan Gedung DPR RI, Jakarta, pada esok, Kamis (28/8/2025). Demo bertajuk “Gerakan Buruh Indonesia Bergerak: Wujudkan Kedaulatan Rakyat, Hapus Penindasan dan Penghisapan” ini dipimpin Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI) bersama Koalisi Serikat Pekerja dan Partai Buruh. Mereka membawa 10 tuntutan utama.
Dalam keterangannya Rabu (27/8/2025), Ketua Umum KPBI Ilhamsyah menegaskan, aksi tersebut merupakan akumulasi kekecewaan pekerja terhadap pemerintah dan parlemen. Ini gerakan politik kelas pekerja yang sudah mencapai titik jenuh. Puluhan tahun janji kesejahteraan hanya jadi slogan, sementara praktik perampasan hak dilembagakan lewat kebijakan.
“Pada 28 Agustus nanti, kami tidak akan beranjak sebelum suara kami didengar,” kata Ilhamsyah dalam keterangan tertulis, Rabu (27/8/2025).
Seperti ditulis Kompas, dalam aksinya nanti, para buruh membawa 10 tuntutan utama, antara lain: Janji Prabowo untuk Buruh: Satgas PHK hingga Dewan Kesejahteraan Buruh, Menghapus sistem outsourcing dan menolak upah murah. Membentuk Satgas Pencegahan dan Penanganan PHK.
Lau, Melakukan reformasi pajak perburuhan yang berkeadilan, termasuk penghapusan pajak pesangon, THR, dan JHT. Mengesahkan RUU Ketenagakerjaan tanpa skema omnibus law. Mengesahkan RUU Perampasan Aset untuk memberantas korupsi.
Kemudian, Merevisi UU Pemilu demi sistem demokrasi yang lebih aspiratif dan terbuka. Mengesahkan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT). Menegakkan standar kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di sektor pertambangan.
Menerapkan sistem pengupahan adil bagi pekerja perkebunan sawit. Meratifikasi Konvensi ILO-190 tentang penghapusan kekerasan dan pelecehan di dunia kerja.
Selain itu, KPBI juga mendesak pemotongan gaji anggota DPR RI sebesar 20–30 persen sebagai bentuk solidaritas terhadap kondisi ekonomi rakyat serta solusi atas defisit anggaran negara.
“Kesepuluh tuntutan ini adalah agenda bersama untuk menyelamatkan masa depan bangsa dengan menempatkan kemanusiaan dan keadilan di atas kepentingan kapital,” ujar Ilhamsyah.
KPBI mengimbau masyarakat sipil, akademisi, dan NGO untuk bersolidaritas dalam aksi tersebut. Mereka menegaskan aksi akan berlangsung damai, tetapi penuh tekad.
Sementara itu, Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyebut aksi kali ini juga menjadi momentum penting untuk menekan pemerintah. Gerakan ini, kata dia, diberi nama HOSTUM (Hapus Outsourcing, Tolak Upah Murah) dan akan dilakukan secara damai.
“Ini adalah saatnya menyampaikan aspirasi agar pemerintah berpihak pada kepentingan pekerja,” kata Said Iqbal kepada Kompas.com, Selasa (26/8/2025).
Sejumlah elemen buruh dari wilayah sekitar Jakarta, termasuk Karawang, Bogor, Bekasi, Depok, dan Tangerang, diperkirakan ikut bergabung dalam aksi tersebut. ***
Related News

Vonis Hakim Eks Wali Kota Semarang Mbak Ita dan Suami Terbukti Korupsi

KPK Masih Cari 3 Mobil Mewah yang Hilang dari Rumah Dinas Noel

Masih Dimatangkan, 2026 Sistem Gaji Tunggal PNS Belum Diterapkan

Tekan Emisi Karbon Global, Menteri LH Ungkap Keunggulan Indonesia

Persiapan Pemerintahan Khusus IKN, Bahas Pemisahan dengan Kaltim

Presiden Prabowo Resmikan Gedung Layanan Terpadu RSPON