EmitenNews.com - Perusahaan properti group Sinar Mas PT Duta Pertiwi Tbk. (DUTI), Entitas Anak PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dan anggota kelompok pengembang terkemuka Sinar Mas Land menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hari ini Selasa (27/6) mendapat persetujuan dari pemegang saham atas Tiga agenda.

 

Teky Mailoa, Direktur Utama DUTI dalam siaran pers (27/6) mengatakan RUPST menyetujui Laporan Tahunan, pengesahan Laporan Keuangan dan pengesahan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan untuk Tahun Buku 2022.

 

Kemudian Penetapan penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2022. Dalam hal ini, DUTI tidak membagikan dividen. Seluruh laba setelah dikurangi dana cadangan, ke dalam saldo ekuitas untuk memperkuat struktur modal dan sebagai modal kerja.

 

Selanjutnya RUPST menetapan gaji atau honorarium dan tunjangan lain anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk Tahun Buku 2023; dan 4. Penunjukan Akuntan Publik untuk Tahun Buku 2023.

 

PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) sepanjang tahun 2022 membukukan laba bersih atau laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sejumlah Rp747,55 miliar naik 13,28 persen dibandingkan tahun 2021 yang tercatat Rp659,89 miliar.

 

Optimis atas kinerja positif di 2023

 

Pada tiga bulan pertama 2023, DUTI membukukan Laba Bersih sebesar Rp348,16 miliar dari periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp99,84 miliar. Lonjakan Laba Bersih tersebut tidak lepas dari pertumbuhan Pendapatan Usaha yang melonjak 73,85% menjadi Rp1,05 triliun dibandingkan tahun lalu Rp605,42 miliar.

 

Segmen Penjualan tanah, rumah tinggal, ruko dan strata title menjadi kontributor terbesar yakni 81,65% atau Rp859,40 miliar terhadap Pendapatan Usaha secara konsolidasi. Selain menjadi kontributor pendapatan terbesar, segmen pendapatan ini juga tercatat tumbuh 87,22% dibandingkan tahun lalu yakni Rp459,04 miliar.

 

Segmen lainnya, yakni segmen Sewa tercatat membukukan Pendapatan Usaha sebesar Rp148,54 miliar tumbuh 36,28% dibandingkan tahun lalu dan berkontribusi sebesar 14,11% terhadap Pendapatan Usaha secara konsolidasi.