EmitenNews.com - Pada penutupan perdagangan Selasa kemarin rupiah naik tajam 0,84 persen atau 138 poin menjadi Rp16.353 per dolar AS. Hari ini rupiah masih berpeluang melanjutkan penguatannya terhadap dolar AS menyusul kabar disepakatinya senjata antara Iran dan Israel.

"Gencatan senjata antara Israel dan Iran yang dibantu AS membalikkan sentimen negatif di pasar. Pelaku pasar pagi ini terlihat masuk kembali ke aset berisiko," kata Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra, Rabu (25/6/2025).

Ia memperkirakan rupiah pada hari ini berpeluang menguat ke kisaran Rp16.280-16.300 per dolar AS. Sedangkan potensi resistansi di kisaran Rp16.400 per dolar AS.

Indeks dolar AS juga terus turun ke area 97 dari kisaran 98-99. Sementara indeks saham di Asia lagi ini terlihat positif, menunjukkan optimisme pelaku pasar.

Sementara itu, Ariston menilai pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell tidak ada yang baru. Powell menyampaikan pernyataannya di hadapan Kongres AS Selasa malam.

"Bank sentral AS masih wait and see melihat dampak tarif untuk menentukan kebijakan selanjutnya. Pasar melihat opsi pemangkasan suku bunga masih terbuka," ujar Ariston.(*)