Generali & Jejakin Kolaborasi Luaskan Dampak Ramah Lingkungan

Manajemen Generali Indonesia, Rebecca Tan selaku President Director/ CEO (kedua dari kiri) didampingi oleh Elia C. Wijaya selaku Chief Marketing Officer (paling kiri) bersama manajemen Jejakin, Sudono Salim selaku Chief Growth Officer (kedua dari kanan) didampingi oleh Andreas Djingga selaku Chief Operation Officer (paling kanan) saat acara seremoni kerjasama kemitraan Generali Indonesia dan Jejakin untuk komitmen keberlanjutan (sustainability) dengan menanam Pohon Mangrove di Taman Wisata Alam Angke, PIK, Jakarta Utara.
EmitenNews.com - Sebagai bagian dari Generali Group dimana keberlanjutan (sustainability) menjadi pemicu dari strategi yang dilakukan, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (“Generali Indonesia”) terus menegaskan komitmen keberlanjutan melalui berbagai inisiatif.
Untuk terus memperkuat komitmen ini, Generali Indonesia menggandeng Jejakin sebagai mitra dalam penanaman dan monitoring pertumbuhan mangrove sebagai wujud kontribusi perusahaan untuk masa depan bumi yang lebih hijau. Bersama dengan Jejakin, Generali Indonesia akan memperluas dampak sustainability melalui area penanaman mangrove di wilayah baru untuk inisiatif PLAN & PLANT.
Selain itu, melalui kolaborasi ini, Generali Indonesia juga tidak hanya berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon, tetapi juga memperluas dampak keberlanjutan secara sosial dan ekonomi di sekitar lokasi penanaman - dari peningkatan kesejahteraan masyarakat hingga pelestarian ekosistem pesisir yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Seremoni kerjasama dilakukan secara resmi pada hari ini, Rabu (7/5), bersama manajemen Generali Indonesia, Rebecca Tan selaku President Director/Chief Executive Officer dan Elia C. Wijaya selaku Chief Marketing Officer, serta manajemen Jejakin Bapak Sudono Salim selaku Chief Growth Officer yang didampingi oleh Andreas Djingga selaku Chief Operation Officer, di area penanaman mangrove Taman Wisata Alam Angke, PIK, Jakarta Utara.
Peresmian kerjasama ini juga dalam rangka merayakan Hari Bumi belum lama ini, dimana ini menjadi momentum penting kedua belah pihak untuk pelestarian alam.
PLAN & PLANT sendiri merupakan inisiatif keberlanjutan Generali Indonesia yang melibatkan agen dan nasabah, dimana setiap 1 polis yang dimiliki nasabah sesuai dengan syarat dan ketentuan program, Perusahaan berkomitmen menanamkan 1 pohon mangrove. Aktif berjalan sejak tahun 2023, hingga saat ini
Generali Indonesia telah menamkan lebih dari 15.200 pohon mangrove, dan telah berkontribusi pada penghijauan lahan dan pengurangan kontribusi karbon (carbon-offset). Dari beberapa program keberlanjutan perusahaan, yakni PLAN & PLANT dan responsible waste management, Generali Indonesia telah berkontribusi sebanyak lebih dari 4,5 juta kilogram carbon offset1 yang bertujuan untuk mengurangi dampak emisi gas rumah kaca (GRK) yang dihasilkan oleh aktivitas manusia.
Di Generali Group sendiri, komitmen mengurangi emisi GRK terus digencarkan, dimana pada 2024, Generali Group telah berkontribusi mengurangi 75,322 ton CO2 dari kegiatan operasional yang terkait dengan kantor, pusat data, dan mobilitas. Generali
Group sendiri menargetkan capai status net-zero emisson pada tahun 20352 melalui pengurangan emisi darikegiatan operasional dan penghapusan karbon dari emisi residual.
Rebecca Tan selaku President Director/CEO Generali Indonesia mengungkapkan, “Di era transformasi global yang ditandai dengan tantangan iklim dan kerusakan lingkungan, upaya mewujudkan masa depan yang berkelanjutan terus menjadi salah satu prioritas utama Generali Indonesia.
Untuk itu, kami berkomitmen melibatkan semakin banyak pihak agar bisa berkontribusi dan berkolaborasi bersama, dan kemitraan ini mencerminkan visi jangka panjang kami untuk menciptakan nilai yang berkelanjutan bagi lingkungan, sosial dan berbagai pemangku kepentingan. Apa yang kita lakukan bersama saat ini, merupakan investasi besar untuk keberlangsungan masa depan planet dan generasi mendatang.”
Menyambung Rebecca, Sudono Salim selaku Chief Growth Officer Jejakin mengungkapkan, "Ini merupakan kolaborasi pertama kami dengan perusahaan asuransi, dan menjadi bukti bahwa Generali Indonesia menjadi pelopor dalam mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam visi bisnisnya. Bersama Generali
Indonesia, kami tidak hanya melakukan penanaman mangrove, tetapi juga memastikan keberlanjutannya melalui pemantauan berbasis teknologi. Dengan platform yang kami kembangkan, pertumbuhan mangrove dapat dipantau secara transparan dan berbasis data, sehingga semua pihak bisa melihat langsung dampak dan kontribusi yang telah dihasilkan. Kami berharap inisiatif ini dapat menjadi contoh nyata bahwa teknologi
dan aksi lingkungan dapat berjalan beriringan untuk menjaga Bumi."
Melalui kolaborasi dengan Jejakin, Generali Indonesia melanjutkan komitmennya dalam program penanaman mangrove PLAN & PLANT di Desa Ujungalang, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah; setelah sebelumnya perusahaan menanamkan ribuan mangrove di kawasan UNESCO National Geopark, Ciletuh, Jawa Barat. Ke depannya, Generali Indonesia juga akan terus memperluas inisiatif hijau ke berbagai wilayah lainnya sebagai bagian dari komitmen terhadap pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lokal. Inisiatif PLAN & PLANT yang berupa penanaman mangrove juga menjadi langkah untuk mitigasi perubahan iklim, serta penciptaan nilai berkelanjutan yang berdampak nyata bagi ekosistem dan komunitas.
Pohon mangrove sendiri sudah diakui UNESCO sebagai ekosistem carbon offset yang paling efektif karena mampu menyerap karbon dari atmosfer hingga 4 kali lebih efisien dibandingkan hutan tropis di daratan. Ekosistem mangrove menyimpan karbon dalam jumlah besar melalui "blue carbon", yang berperan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan memperlambat perubahan iklim. Satu pohon mangrove dengan masa hidup 25 tahun setara dengan 3x perjalanan pesawat dari Jakarta ke Singapura.
Dalam menjalankan komitmen keberlanjutan, Generali memiliki empat peran besar yang dijalankan yakni sebagai investor yang bertanggung jawab (responsible investor), pemberi perlindungan asuransi yang bertanggung jawab (responsible insurer), pemberi kerja yang bertanggung jawab (responsible employer), dan warga negara korporasi yang bertanggung jawab (responsible corporate citizen). Dari masing-masing peran
Related News

Meninves Ajak Bill Gates Investasi di Danantara

Cadangan Devisa Akhir April Turun USD4,5 Miliar

PEFINDO - S&P Kupas Strategi Hadapi Tantangan Ekonomi Terkini

Anggito: Terjadi Pergeseran dari Kerjasama Multilateral ke Bilateral

Pengusaha Respon Positif Perpres Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah

Manufaktur Masih Jadi Mover, Menperin Tepis Terjadi Deindustrialisasi