EmitenNews.com - PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge meraih laba bersih sebesar Rp58,543 miliar pada tahun 2023, atau tumbuh 0,09 persen dibanding tahun 2022 yang mencapai laba sebesar Rp58,489 miliar.

Presiden Direktur WIFI, Yune Marketatmo menjelaskan, pertumbuhan kinerja perseroan pada tahun 2023 terutama ditopang oleh bisnis telekomunikasi.

 

Hal ini sesuai dengan peta jalan dalam bertransformasi menjadi perusahaan teknologi yang terkemuka.

“Kami juga sangat optimis dengan kinerja perseroan ke depan, terlebih lagi dengan berbagai proyek strategis yang kami rampungkan tahun ini dengan berbagai perusahaan telekomunikasi berskala nasional dan global, yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja Surge secara konsisten ke depan. Dengan kekuatan infrastruktur jaringan yang kami miliki, kami tetap berkomitmen untuk terus memberikan layanan internet yang handal dan terjangkau bagi masyarakat,” papar Yune dalam keterangan resmi, Selasa (16/4/2024).

 

Ia merinci, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp. 439,3 Miliar ditunjang oleh segmen telekomunikasi yang meningkat secara signifikan sebesar 225,9 persen dari Rp 37,57 miliar pada tahun 2022 menjadi sebesar Rp. 122,46 Miliar pada tahun 2023.

“Pencapaian kinerja ini ditopang operasional penuh dari jaringan serat optik perseroan sejak triwulan I 2023, baik dari kinerja layanan Dark Fiber/Core lease, Managed Capacity/Bandwidth lease, maupun dari layanan Edge Data Center serta Content Delivery Network (CDN). Ke depan, segmen telekomunikasi akan menjadi motor utama bisnis Perseroan yang menjadi kontributor utama kinerja finansial,” terang dia.

 

Selain itu, jelas dia, pendapatan dari segmen pariwara juga mengalami peningkatan sebesar 37,5 persen dari Rp 189,2 Miliar pada tahun 2022 menjadi Rp 260,16 Miliar pada tahun 2023.

 

Peningkatan ini tidak lepas dari tren pertumbuhan industri periklanan yang meningkat pasca pandemik.

Ia menegaskan, WIFI terus berekspansi untuk memperluas cakupan jaringan dan meningkatkan kualitas layanan.

 

Seperti diketahui, saat ini perseroan memiliki lebih dari 6.900 km fiber optic backbone di Pulau Jawa yang meliputi jalur rel kereta sebagai jaringan utama.

“Kami memiliki kapasitas bandwidth sampai dengan 64 Tbps, dan telah membangun 55 titik Edge Data Center di Pulau Jawa,” ungkap dia.