EmitenNews.com - Entitas Erajaya Swasembada (ERAA) mendapat fasilitas kredit maksimal Rp7,6 triliun. Suntikan modal itu, mengalir deras dari Bank Mandiri (BMRI). Nantinya, dana tersebut akan digunakan anak usaha untuk pembiayaan modal kerja digital.  


Pengguyuran pinjaman itu, terdiri dari fasilitas kredit modal kerja Rp3 triliun, Standby Letter of Credit (SBLC) USD150 juta, dan fasilitas treasury line USD150 juta. Fasilitas USD300 juta itu setara Rp4,6 triliun dengan asumsi kurs Bank Indonesia pada 15 September 2023 senilai Rp15.355 per dolar Amerika Serikat (USD). 


Fasilitas pinjaman itu, akan mengaliri sejumlah anak usaha perseroan. Yaitu, Erafone Artha Retailindo (EAR), perusahaan terkendali dengan kepemilikan langsung 99,82 persen. Lalu, Data Citra Mandiri (DCM), perusahaan terkendali dengan kepemilikan saham secara tidak langsung oleh perseroan melalui EAR dengan tabulasi 99,99 persen. 


Dan, PT Teletama Artha Mandiri (TAM) merupakan perusahaan terkendali dengan kepemilikan tidak langsung oleh perseroan melalui EAR dengan kepemilikan 99,99 persen. Durasi pinjaman berjarak 1 tahun. ”Transaksi telah diteken pada 15 September 2023,” tulis Amelia Allen, Head of Legal & Corporate Secretary Erajaya Swasembada. 


Penandatanganan perjanjian fasilitas kredit itu, tidak memiliki dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, atau kelangsungan usaha dari anak perusahaan maupun perseroan. Namun, akan menambah kewajiban keuangan anak usaha sejalan dengan kinerja perseroan secara grup. (*)