Grup Sinarmas (DSSA) Gandeng Raksasa Filipina Garap Energi Terbarukan
Potret seremonial penandatanganan noktah kesepakatan anak usaha emiten DSSA pada Rabu (27/8). FOTO - ISTIMEWA.
EmitenNews.com - PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA), emiten Sinar Mas Group, memperkuat pijakannya di sektor energi terbarukan (EBT). Melalui anak usahanya, PT DSSR Daya Mas Sakti (DSSR), perseroan resmi mendirikan usaha patungan (joint venture) dengan PT FirstGen Geothermal Indonesia, entitas dari Energy Development Corporation (EDC) asal Filipina yang berada di bawah naungan First Gen Corporation.
Adapun, informasi kemitraan strategis ini diungkapkan langsung oleh kedua Direktur DSSA yakni, Hermawan Tarjono dan Alex Sutanto dalam surat resminya pada Rabu (27/8).
Usaha patungan DSSR dan FirstGen Geothermal Indonesia akan berfokus pada pengembangan dan pengelolaan enam lapangan panas bumi, dengan kapasitas gabungan sekitar 440 megawatt (MW). Lokasinya tersebar di Jawa Barat, Flores, Jambi, Sumatera Barat, dan Sulawesi Tengah—daerah yang menyimpan potensi energi bersih sekaligus menuntut investasi teknologi.
Direktur PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Tjandra Limanjaya, menegaskan bahwa kolaborasi dengan EDC merupakan momentum penting bagi perseroan dalam mendorong percepatan transisi energi nasional. Sebab, Indonesia saat ini memegang sekitar 40 persen cadangan panas bumi dunia, namun pemanfaatannya baru sebatas sebagian kecil.
“Kesepakatan ini bukan sekadar investasi, melainkan sebuah kolaborasi strategis di mana EDC sebagai salah satu perusahaan panas bumi terbesar di dunia akan berbagi pengalaman teknis, sementara DSSA menghadirkan pemahaman lokal dan jaringan operasional di Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Francis Giles B. Puno, Wakil Ketua dan CEO EDC sekaligus Presiden & COO First Gen, menekankan, “Dengan menggabungkan kapabilitas global EDC dan kekuatan lokal DSSR, kami yakin dapat menghadirkan proyek-proyek energi panas bumi yang berkelanjutan dan memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat Indonesia.”
Related News
Fujikura Tinggalkan Bisnis Kabel, JECC Ambil Langkah Buyback Terukur
Erwin Ciputra Akumulasi Rp3,22 Miliar Saham TPIA di Harga Pasar
Happy Hapsoro Divestasi 50 Juta Saham BUVA Senilai Rp41,95 Miliar!
BMHS Dorong Profitabilitas Lewat Maksimalisasi Utilisasi Aset
RATU Beberkan Arah Ekspansi hingga Produksi Pasca-2026
Pengendali Baru OLIV Tuntaskan Akuisisi 67,9% Saham





