Habco Trans (HATM) Sebut Beli Kapal Bulk Buat Kebutuhan CBRE
Salah satu kapal angkut batu bara milik HATM
EmitenNews.com - - PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM) berencana membeli kapal bulk carrier. Pembelian kapal terbaru tersebut dimaksudkan untuk menggantikan operasional dan kapasitas pengiriman yang sebelumnya dilakukan Perseroan dengan menyewa dari PT Cakra Buana Resources Energy Tbk (CBRE).
Corporate Secretary HATM, Antonius Limbong mejelaskan bahwa alasan Perseroan menggantikan operasional kapal yang disewa dari CBRE adalah karena kapal yang disewa tersebut mengalami kerusakan sejak tanggal 30 Juli 2024 sampai dengan waktu terminasi tersebut dilakukan (4 Oktober 2024).
Kerusakan-kerusakan pada kapal tersebut menyebabkan keadaan kapal menjadi tidak layak sehingga tidak dapat melakukan operasional.
"Kondisi tersebut juga berdampak pada tidak tercapainya target operasi kapal tersebut yang telah disepakati oleh Perseroan dan CBRE di dalam perjanjian Time Charter," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (25/10).
Antonius Limbong menyeutkan, kapasitas kapal terbaru tersebut adalah 56,944 DWT, dan tanggal efektif operasional kapal tersebut adalah tanggal 25 Oktober 2024.
Dampak pembelian kapal tersebut terhadap operasional Perseroan terutama dari sisi permintaan service pelanggan adalah bahwa Perseroan tetap dapat mengakomodir permintaan/kebutuhan pelanggan, khususnya kebutuhan pengangkutan dari pelanggan yang selama ini dilayani oleh kapal yang disewa dari CBRE.
"Sumber dana yang akan digunakan dan rencana pembayaran untuk melunasi pembelian kapal bulk carrier tersebut adalah berasal dari Kas Internal Perseroan dan fasilitas pinjaman dari lembaga keuangan (bank)," ujarnya.
Related News
BRI Tegaskan Dukungan Jangka Panjang Pemulihan Bencana Sumatera
Bank UOB Siapkan Penerbitan Obligasi Rp500 Miliar
IPCM Konsisten Beri Nilai Tambah, Dividen Interim Cair 15 Januari 2026
Kena Imbau OJK, OK Bank Kaji Beberapa Alternatif Penambahan Modal
Dicecar BEI Soal Kasus Laptop Kemendikbudristek, Zyrexindo Jawab Ini
Lanjutkan Hajatan Obligasi dan Sukuk, PNM Incar Rp2 Triliun





