EmitenNews.com -Walau kinerja Semester I-2023 menurun, namun harga saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) naik tipis sepanjang tahun berjalan. Hal ini karena harga CPO diprediksi menguat secara moderat akibat akibat ketegangan geopolitik dan El Nino.

 

Mengutip data perdagangan sejak awal tahun sampai hari ini Kamis (3/8), harga saham LSIP menguat dari 1.015 menjadi 1.055. Posisi tersebut naik 40 poin atau 3,9% secara year to date (YtD).

 

"Namun, ada potensi risiko terhadap produksi perkebunan di Indonesia, yang dapat menyebabkan penurunan volume penjualan meskipun permintaan meningkat," kata Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rizkia Darmawan dalam keterangan tertulis, hari ini.

 

Rizkia mengatakan laba bersih LSIP di Q2 2023 menjadi Rp54 miliar (-51,5% QoQ, -77,8% YoY). "Sehingga total laba bersih di Semester I-2023 mencapai Rp167 miliar (-69,7% YoY), dengan run rate 17,7%/18.2% dibandingkan dengan perkiraan kami/konsensus, di bawah ekspektasi," ujar Rizkia.

 

LSIP melaporkan pendapatan kuartal II-2023 sebesar Rp979 miliar (+8,4% QoQ; -23,6% YoY). "Sesuai dengan perkiraan kami/konsensus, dengan run rate di level 44.1%/42.0%, pendapatan LSIP di Semester I-2023 memang mengalami penurunan sebesar 8% YoY menjadi Rp1,9 triliun," ucap Rizkia.

 

Kondisi ini dipengaruhi oleh penurunan harga rata-rata CPO menjadi Rp12,3 juta/ton (-23% YoY) dan PK menjadi Rp6,7 juta/ton (-53% YoY), meskipun volume penjualan CPO meningkat menjadi 130 ribu ton (+21% YoY) dan PK sebesar 52 ribu ton (+66% YoY).

 

GPM Q2 2023 turun sebesar 13.7ppts menjadi 10.9% akibat pembelian FFB yang lebih tinggi sebesar Rp138 miliar (+54.4% QoQ) dan peningkatan biaya pemeliharaan menjadi Rp143 miliar (+21.2% QoQ).

 

Produksi FFB total di Semester I-2023 tumbuh sebesar 5,3% YoY menjadi 618 ribu ton, didorong oleh peningkatan produksi Plasma FFB sebesar 25,6% YoY menjadi 103 ribu ton. Produksi CPO LSIP di Semester I-2023 naik sebesar 3,1% YoY menjadi 131 ribu ton, dengan tingkat ekstraksi 21,2%.

 

Secara keseluruhan, Rizkia mempertahankan rekomendasi Pembelian Perdagangan pada LSIP dengan TP sebesar IDR 1,180 per saham (2.5x FY23F EV/EBITDA). Rizkia menyesuaikan proyeksi full year 2023 untuk LSIP termasuk volume penjualan sebesar 305 ribu ton (-6%) dan harga rata-rata CPO sebesar IDR 10.9 juta (+7%), sehingga menghasilkan estimasi pendapatan sebesar IDR 4.1 triliun (-4%).