EmitenNews.com -PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp18,86 miliar dalam sembilan bulan tahun 2023, atau menyusut 2,5 persen dibanding periode sama tahun 2022 yang berada di level Rp19,313 miliar.

 

Dampaknya, laba periode berjalan per saham dasar merosot ke level Rp20,05 per lembar pada akhir September 2023, sedangkan di akhir kuartal III 2022 berada di level Rp20,53 per helai.

 

Padahal, penjualan tembakau ke pasar dalam negeri tumbuh 6,7 persen secara tahunan menjadi Rp221,15 miliar pada akhir September 2023.

 

Sayangnya, beban pokok penjualan membengkak 10,7 persen secara tahunan menjadi Rp165,65 miliar pada akhir September 2023.

 

Pemicunya, bahan baku awal melonjak 19.2 persen menjadi Rp136,39 miliar.

 

Akibatnya, laba kotor terkikis 3,9 persen secara tahunan menjadi Rp55,497 miliar pada akhir September 2023.

 

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan kuartal III 2023 tanpa audit emiten tembakau itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (23/10/2023).

 

Sementara itu, jumlah kewajiban berkurang dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp165,1 miliar pada akhir September 2023.

 

Pada sisi lain, total ekuitas bertambah 3,8 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp378,61 miliar pada akhir September 2023.