Hati-hati! Lima Saham Masih Ngegas
Potret pengunjung dalam selusur Main Hall BEI, di Jakarta.
EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan daftar lima saham yang mengalami kenaikan tidak wajar (UMA/Unusual Market Activity). Emiten yang masuk radar pengawasan tersebut yakni, Bhakti Mulia Artha (BHAT), Bank Aladin Syariah (BANK), Transcoal Pacific (TCPI), Saraswati Indoland (SWID), dan Pacific Strategic Financial (APIC).
Pande Made Kusuma Ari A. selaku Kepala Divisi Peraturan dan Operasional Perdagangan BEI menyampaikan bahwa keputusan tersebut berlaku efektif mulai sesi I perdagangan Rabu (26/11).
Pasca rilis pengumuman UMA pada perdagangan Rabu (26/11), tercatat BHAT masih melesat 24,91% atau naik 355 poin ke Rp1.780. Saham SWID turut menguat 21,77% atau bertambah 32 poin ke Rp179. Sementara tiga saham lain justru bergerak melemah, yakni APIC turun 4% (50 poin) ke Rp1.200, TCPI melemah 0,68% (50 poin) ke Rp7.300, serta BANK terkoreksi 0,51% (5 poin) ke Rp975.
Saham BHAT menunjukkan reli kencang dalam beberapa periode. Dalam sepekan, harga naik 34,43% dari Rp1.060 menjadi Rp1.425. Sepanjang satu bulan, BHAT naik lagi 48,44% dari Rp960 pada 24 Oktober 2025. Dalam tiga bulan terakhir makin menguat 60,11% dari Rp890 pada 25 Agustus 2025. Secara year-to-date, BHAT telah mencatat lonjakan 208,44% dari posisi awal Januari di Rp462.
Saham SWID juga bergerak agresif, dalam sepekan naik 30,09% dari Rp113 menjadi Rp147. Dalam sebulan menguat 67,05% dari Rp88 pada 24 Oktober 2025. Pada periode tiga bulan, saham ini masih dalam penguatan 38,68% dari Rp106 pada 25 Agustus 2025. Sepanjang tahun, SWID beranjak naik 116,18% dari posisi awal Januari di Rp68.
Saham BANK turut mencatat penguatan dalam seminggu naik 16,67% menuju Rp980. Dalam sebulan meningkat 18,07% dari Rp830 per 24 Oktober 2025. Dalam tiga bulan bergerak lagi 15,29% dari Rp850 pada 25 Agustus 2025. Sepanjang tahun, BANK telah bertambah 18,79% dari posisi awal Januari di Rp825.
Saham APIC bergerak lebih moderat, dalam sepekan naik 6,84% dari Rp1.170 menjadi Rp1.250. Sepanjang sebulan naik 9,17% dari Rp1.145. Dalam tiga bulan hanya naik 3,73% dari Rp1.205 pada 25 Agustus 2025. Secara tahunan, kenaikan APIC tercatat 14,16% dari awal tahun di Rp1.095.
Saham TCPI menunjukkan volatilitas ekstrem, dalam sepekan terkoreksi 4,23% dari Rp7.675 menjadi Rp7.350. Namun dalam sebulan masih naik 1,73% dari Rp7.225. Dalam tiga bulan, TCPI bertambah 21,99% dari Rp6.025 pada 25 Agustus 2025. Sepanjang tahun, TCPI naik 10,53% dari awal Januari di Rp6.650.
Related News
BEI Hentikan Aktivitas Perdagangan Saham Paramitra Alfa Sekuritas (PS)
BEI Akhirnya Setop 6 Saham Terbang, Ada Milik Suami Puan Maharani
Masuk Cum Date Rights Issue, Saham Ini Malah Kena Suspensi
BEI Sebut Upgrade Sistem Perdagangan Rampung di 2026
Finalisasi RPP Demutualisasi BEI, Bursa RI Bakal Berubah?
BEI Akhirnya Hentikan Dua Saham Terbang Ratusan Persen





