Hebat! Berkat Jargas Rumah Tangga, PGN Sebut ada Penghematan Rp1,78 T per Tahun

EmitenNews.com—Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PT PGN Tbk menyebutkan program jaringan gas rumah tangga (jargas) mampu memberikan penghematan kepada negara sebesar Rp1,78 triliun per tahun.
"Benefit utama bagi negara dari program jargas adalah pengurangan subsidi energi dan penghematan devisa. Sampai semester I 2022, Subholding Gas Pertamina telah menyalurkan gas bumi ke 650.000 sambungan rumah tangga dengan volume pengaliran 95 juta meter kubik. Nilai itu setara dengan penghematanRp1,78 triliun per tahun atas benefit pengurangan impor energi dan pengurangan subsidi," kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PGN Fadjar Harianto Widodo saat pengumuman undian Program Bedah Dapur GasKita Periode I Juli 2022 di Jakarta, Selasa.
Satu orang pemenang Program Bedah Dapur GasKita tersebut mendapat hadiah paket renovasi dapur senilai Rp40 juta.
Dalam keterangannya, Fadjar menjelaskan GasKita adalah produk gas bumi yang disalurkan menggunakan jaringan gas yang langsung terhubung ke dapur rumah tangga atau lokasi usaha pelanggan.
Selain penghematan bagi negara, manfaat lain GasKita adalah kepraktisan karena tidak perlu ada penggantian tabung elpiji, suplai gas yang andal, dan aman karena tim teknis selalu siap 24 jam untuk menyelesaikan kendala teknis.
Sampai Juni 2022, GasKita PGN telah mengalir di 67 kota/kabupaten se-Indonesia. Selanjutnya, pada 2022, direncanakan pengembangan jargas GasKita melalui skema investasi internal dengan target 400.000 sambungan rumah.
Dalam kesempatan tersebut, Fadjar mengajak masyarakat menggunakan jargas GasKita, sehingga memiliki kesempatan mendapatkan hadiah Bedah Dapur GasKita periode selanjutnya.
Related News

Kembangkan Produk, Langkah Jitu Win & Co (COCO) Tembus Pasar Global

BRI Jadi Banking Partner, Halal Indo 2025 Sukses Digelar

Komut ATLA Tambah Satu Juta Lembar, Sahamnya Melambung!

Investor Asal Jersey Lepas AGII Rp5,2M, Buat Apa?

Bank Raya (AGRO) Catat Lonjakan 300% Transaksi QRIS Ritel

Pengendali SAFE Rajin Jual Saham Saat Harga Naik, Ada Apa?