EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali memecahkan rekor all time high (ATH) di level 7.381. Melejit 0,11 persen dari rekor sebelumnya 7.373. Rekor tertinggi sepanjang sejarah IHSG tersebut tercipa pada Jumat, 8 Maret 2024. 

Kalau dibanding penutupan pekan lalu, IHSG pekan ini ditutup menguat 0,96 persen dari level 7.311. Data tersebut terekam dalam perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 4-8 Maret 2024.

Kapitalisasi pasar BEI sepekan ini turut mengalami kenaikan, yaitu sebesar 0,98 persen menjadi Rp11.818 triliun daripada pekan sebelumnya di kisaran Rp11.703 triliun. Pada Kamis (7/3), kapitalisasi pasar BEI sempat menyentuh ATH senilai Rp11.821 triliun dari rekor sebelumnya Rp11.810 triliun pada Kamis (4/1) lalu. 

Rata-rata volume transaksi harian saham selama sepekan mengalami koreksi 4,17 persen menjadi 19,65 miliar lembar dari pekan lalu 20,50 miliar lembar. Rata-rata nilai transaksi harian saham susut 6,37 persen menjadi Rp10,47 triliun dari pekan sebelumnya Rp11,19 triliun. 

Frekuensi transaksi harian saham selama sepekan anjlok 7,35 persen menjadi 1,2 juta kali transaksi dari pekan lalu 1,3 juta kali transaksi. Investor asin mencatat nilai beli bersih Rp1,24 triliun, dan sepanjang 2024 investor asing mencatat nilai beli bersih Rp18,71 triliun.

Mengawali perdagangan Senin (4/3), Obligasi Berkelanjutan IV Chandra Asri Pacific Tahap IV Tahun 2024 terbitan Chandra Asri Pacific (TPIA) dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) senilai Rp1,5 triliun. Obligasi itu menyandang peringkat idAA- dari Pefindo. Bank BTN bertindak sebagai wali amanat.

Sepanjang 2024, total emisi obligasi dan sukuk tercatat 16 emisi dari 15 emiten senilai Rp16,78 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk tercatat berjumlah 550 emisi dari 128 emiten dengan outstanding Rp468,84 triliun dan USD32,362 juta.

Selanjutnya, Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 186 seri dengan nominal Rp5.829,60 triliun dan USD502,10 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp3,25 triliun. (*)