IHSG Turun 0,69 Persen di Sesi I, ARTO, MDKA, ISAT Top Losers LQ45
                                    Gambar gedung Bursa Efek Indonesia (BEI)
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah pada sesi I perdagangan hari ini, Pada Jumat (19/7). IHSG turun sebesar 0,69% atau 50,28 poin, ditutup di angka 7.270,79 di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Volume transaksi bursa mencapai 7,53 miliar saham dengan nilai total transaksi Rp 4,56 triliun.
Tercatat 328 saham mengalami penurunan, sementara 192 saham menguat, dan 256 saham lainnya stagnan.
Sembilan indeks sektoral turut menekan IHSG ke zona merah pada sesi I. Sektor barang baku mencatat penurunan terbesar sebesar 1,55%, diikuti sektor transportasi dan logistik yang turun 0,79%, serta sektor infrastruktur yang melemah 0,68%.
Sektor keuangan juga terpangkas 0,60%, sektor teknologi turun 0,59%, dan sektor perindustrian melemah 0,46%. Sektor barang konsumsi nonprimer terjatuh 0,36%, sektor barang konsumsi turun 0,28%, dan sektor properti serta real estat melemah 0,06%.
Namun, ada dua sektor yang tetap menguat meskipun IHSG turun, yaitu sektor energi yang naik 0,39% dan sektor kesehatan yang meningkat 0,30%.
Di jajaran top gainers LQ45 hingga siang ini, terdapat PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) yang naik 2,97%, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang menguat 1,53%, dan PT United Tractors Tbk (UNTR) yang meningkat 1,44%.
Sementara itu, top losers LQ45 mencakup PT Bank Jago Tbk (ARTO) yang turun 3,33%, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yang melemah 2,89%, dan PT Indosat Tbk (ISAT) yang turun 2,56%.
Related News
                            Satria Andalan Prima (SAPX) Catat Pendapatan Rp402M, ada Penurunan
                            SPMA Dapat Restu Sebar Dividen Saham Rasio 100:30, Ini Jadwalnya
                            Jasuindo (JTPE) Dapat Restu Tambah Setoran Modal Anak Usaha
                            Hermanto Tanoko (AVIA) Guyur Dividen Interim Rp600M, Catat Tanggalnya
                            Atlas Resources (ARII) Setujui Private Placement dan Komisaris Baru
                            BEI Gali Lagi Informasi Soal Calon Pengendali KOKA
                    
                
                
            
                                
                                        
                
                    
                    
                    
                    
                    
                    
                    
            
            




