Ikut Atasi Masalah Perubahan Iklim, Menkeu Minta PII Ikut Berkomitmen
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. dok. Bisnis.
EmitenNews.com - Pemerintah meminta PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) berkomitmen mengatasi masalah perubahan iklim pada sektor infrastruktur. Wilayah yang begitu luas, dengan jumlah penduduk sampai 270 juta jiwa, menjadi tantangan tersendiri.
"Saya harap PT PII serius mengatasi masalah climate change yang berhubungan dengan penggunaan hutan, lahan, dan sektor energi," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat kegiatan ulang tahun PT PII, seperti dikutip dari keterangan tertulis, di Jakarta, Jumat (5/1/2024).
Upaya mewujudkan pemerataan pembangunan bukan hal mudah. Pasalnya, banyak tantangan yang perlu dihadapi.
Indonesia merupakan negara berkembang dengan jumlah populasi yang besar, yakni 270 juta penduduk, serta memiliki geografi begitu luas.
"Ada tiga zona waktu yang berbeda. Kebutuhan infrastruktur itu sangat nyata," ujar dia.
Menkeu berharap PT PII dapat mengembangkan pengetahuannya, memperlebar ekosistemnya, meningkatkan jumlah praktisi, memperluas kolaborasi dengan institusi lainnya yang terkait.
Sri Mulyani juga berharap PT PII dapat terus menerus mengembangkan reputasi. Hingga sejauh ini, Sri Mulyani menilai PT PII telah mampu mempertahankan kinerja yang baik, terutama dari sisi ekuitas yang terus bertambah.
Menteri Sri Mulyani menyebutkan, mulai PMN pertama Rp1 triliun menjadi Rp10 triliun, kemudian organik naik jadi Rp16 triliun, untuk menjamin yang nilainya di atas Rp90 triliun dengan nilai proyek Rp447 triliun. Lebih dari 40 kali leverage dari modal yang ditanamkan pemerintah. ***
Related News
Penjualan Properti Residensial Tumbuh 31,16 Persen di Triwulan I
Harga Emas Antam Putar Balik; Hari ini Turun Rp11.000 per Gram
Gelar Pertemuan Bisnis, OJK Kepri Tingkatkan Indeks Literasi Keuangan
Belanja Pendidikan Tahun ini Masih yang Terbesar, 20 Persen dari APBN
Utang LN Swasta Juga Turun, Terbesar dari Sektor Industri Pengolahan
Surplus Neraca Perdagangan Indonesia April 2024 Susut USD1,03 Miliar