Ikuti Jejak Wall Street, IHSG Kembali Loyo

Pengunjung memenuhi Main Hall Bursa Efek Indonesia dengan latar layar menampilkan pergerakan saham. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Mengakhiri perdagangan pekan lalu, indeks bursa Wall Street ditutup bervariasi dengan mayoritas melemah tipis. Data personal consumption expenditure (PCE) melebihi ekspektasi berhasil menjadi sentimen positif. Itu kemudian mengantarkan Dow Jones ke level tertinggi sepanjang sejarah.
Di sisi lain saham Nvidia anjlok 2,17 persen memaksa S&P500, dan Nasdaq harus berakhir di zona merah. Pada Agustus lalu, PCE tercatat mengalami kenaikan 0,1 persen mom, sesuai ekspektasi pasar. Secara tahunan PCE mengalami kenaikan 2,2 persen yoy lebih rendah dari sebelumnya surplus 2,5 persen yoy, dan ekspektasi menanjak 2,3 persen yoy.
Data tersebut membuat investor makin yakin The Fed akan kembali meneruskan pemangkasan suku bunga acuan. Nah, koreksi mayoritas indeks bursa Wall Street diprediksi akan menjadi sentimen negatif pasar. Lonjakan beberapa harga komoditas seperti minyak mentah, timah, nikel, batu bara, gas, dan pulp berpeluang menjadi sentimen positif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG).
Oleh karena itu, sepanjang perdagangan hari ini, Senin, 30 September 2024, IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung melemah. Di mana, IHSG akan menjelajahi kisaran support 7.640-7.580, dan resistance 7.755-7.810.
Berdasar data fakta itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia merekomendasikan sejumlah saham berikut sebagai jujukan investasi. Yaitu, Saratoga (SRTG), Adaro Energy (ADRO), Ciputra Development (CTRA), Bukit Asam (PTBA), AKR Corporindo (AKRA), dan Aneka Tambang (ANTM). (*)
Related News

PPATK Blokir 5 Ribu Rekening Terkait Judol Senilai Rp600 Miliar

Ekspor Industri Kerajinan pada 2024 Tembus USD679 Juta

Kejar Target Lifting, Bahlil Minta ENI Percepat Proyek Migasnya

Ikuti Jejak Wall Street, IHSG Kembali Menguat

Orbit Zona Hijau, IHSG Jajal Level 6.800

Laju IHSG Mulai Tersendat, Jala Saham INCO, MIDI, dan ESSA