Indeks Literasi Keuangan Penduduk Indonesia Saat ini 66,46 Persen

Pembukaan acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (LIKE IT) yang diselenggarakan Forum Koordinasi Pembiayaan Pembangunan melalui Pasar Keuangan (FK-PPPK) di Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (14/8).(Foto: BI)
EmitenNews.com - Berdasarkan Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025, indeks literasi keuangan penduduk Indonesia saat ini mencapai 66,46 persen, sementara indeks inklusi keuangan mencapai 80,51 persen. Berdasarkan klasifikasi usia, kelompok usia 15-17 tahun memiliki indeks literasi keuangan yang tergolong rendah yakni sebesar 51,68 persen.
Hal itu diungkapkan Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Friderica Widyasari Dewi, pada acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (LIKE IT) yang diselenggarakan Forum Koordinasi Pembiayaan Pembangunan melalui Pasar Keuangan (FK-PPPK) di Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (14/8).
Frederica menyampaikan LIKE IT merupakan wujud sinergi dan kolaborasi antara Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, OJK, dan LPS dalam mendukung peningkatan literasi keuangan dan peningkatan basis investor ritel serta menyiapkan generasi muda yang cerdas keuangan.
"Program LIKE IT sejalan dengan Asta Cita pemerintah yang menekankan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kami percaya literasi keuangan merupakan salah satu fondasi penting agar generasi muda Indonesia tumbuh menjadi SDM unggul, produktif, dan siap menghadapi tantangan global," kata Friderica.
Kegiatan LIKE IT merupakan salah satu program dari Forum Koordinasi Pembiayaan Pembangunan melalui Pasar Keuangan (FK-PPPK) yang bertujuan untuk meningkatkan literasi dan perluasan basis investor ritel dan telah secara rutin diselenggarakan sejak tahun 2021.
Kegiatan pembukaan LIKE IT Tahun 2025, dilaksanakan dengan mensinergikan kegiatan Perkemahan Pramuka Berkebutuhan Khusus Nasional Tahun 2025 (PPBK Nas 2025). Dalam kegiatan ini juga digelar Leaders Insight yang menghadirkan para pemimpin dari 4 (empat) lembaga anggota FK-PPPK untuk memotivasi dan mengajak peserta Pramuka untuk mulai merencanakan keuangan dengan menabung dan memanfaatkan produk investasi.
Dalam sesi Leaders Insight, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Mahendra Siregar, menyampaikan bahwa tabungan merupakan salah satu produk keuangan yang dapat dimanfaatkan oleh para peserta Pramuka dalam merencanakan keuangan masa depan. Kegiatan menabung akan melatih keterampilan keuangan dan membentuk kebiasaan keuangan yang baik sehingga tercipta kesejahteraan finansial.
"Menabung adalah bagian dari nilai kepramukaan yang melatih disiplin, hidup hemat, dan ketangguhan karakter. Fakta bahwa 59 juta pelajar Indonesia telah memiliki tabungan lebih dari Rp32 triliun menunjukkan kebiasaan baik ini tidak hanya memperkuat kemandirian generasi muda, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," kata Mahendra.(*)
Related News

Terima Kekayaan Intelektual Sebagai Jaminan Kredit, Kita Negara ke-15

Sempat Sentuh 8.000, IHSG Turun tipis di Sesi I Terseret 8 Sektor

Realisasikan PLTS 100 GW, Bahlil Dekati Produsen Solar PV China

Abaikan Wall Street, IHSG Orbit Zona Hijau

Berselimut Profit Taking, IHSG Jejak 8.000

IHSG Makin Menyala, Serok Saham BBCA, HRUM, dan AMRT