EmitenNews.com—PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT) menegaskan komitmennya untuk melunasi obligasi senilai total Rp 4,95 triliun yang jatuh tempo pada tahun ini. Perseroan memiliki dana yang cukup untuk melunasi obligasi tepat waktu.


Emiten telekomunikasi papan atas di Indonesia tersebut telah melunasi obligasi dan obligasi syariah (sukuk) senilai Rp 2,85 triliun pada semester I-2022. Surat utang yang dilunasi adalah Obligasi Berkelanjutan III Indosat Tahap I Tahun 2019 Seri B sebesar Rp 408 miliar dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan III Indosat Tahap I Tahun 2019 Seri B sebesar Rp 91 miliar pada 5 Maret 2022. Selanjutnya, Obligasi Berkelanjutan II Indosat Tahap I Tahun 2017 Seri C sebesar Rp 312 miliar dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Indosat Tahap I Tahun 2017 Seri B sebesar Rp 160 miliar pada 31 Mei 2022.


Kemudian, Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 Seri D sebesar Rp 337 miliar dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 seri D sebesar Rp 43 miliar pada 4 Juni 2022. Perusahaan juga melunasi Obligasi Indosat VIII Tahun 2012 Seri B sebesar Rp 1,5 triliun pada tanggal 27 Juni 2022.


"Per tanggal 31 Desember 2021, perusahaan memiliki fasilitas pinjaman bank yang belum digunakan sebesar Rp 5,7 triliun," kata Corporate Secretary Indosat Billy Nikolas Simanjuntak dalam keterangan tertulis.


Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia ( KSEI ), Indosat juga memiliki beberapa obligasi yang jatuh tempo pada semester II tahun ini. Surat utang tersebut adalah Obligasi Berkelanjutan III Indosat Tahap II Tahun 2019 Seri B senilai Rp 1,33 triliun dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan III Indosat Tahap II Tahun 2019 Seri B sebesar Rp 60 miliar yang jatuh tempo pada 23 Juli mendatang.


Kemudian, Obligasi Berkelanjutan II Indosat Tahap II Tahun 2017 Seri C sebesar Rp 498 miliar dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Indosat Tahap II Tahun 2017 Seri C senilai Rp 14 miliar yang dijadwalkan jatuh tempo pada 9 November 2022. Terakhir, Obligasi Berkelanjutan Indosat Tahap III Tahun 2015 Seri C senilai Rp 130 miliar dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap III Tahun 2015 Seri A senilai Rp 65 miliar. Obligasi tersebut akan jatuh tempo pada 8 Desember 2022.


"Kami punya fasilitas pinjaman yang belum digunakan. Itu akan dipakai untuk melunasi obligasi yang jatuh tempo pada Juni-Juli ini. Untuk pelunasan obligasi lainnya, kami masih meng-explore," kata SVP-Head of Corporate Communications Indosat Steve Saerang belum lama ini.


Steve menegaskan, Indosat siap untuk melunasi obligasi tersebut tepat waktu. Dia mengungkapkan, dana pelunasan kemungkinan berasal dari fasilitas pinjaman. "Karena untuk kas, nanti untuk biaya integrasi dan dividen," ujar dia.


Berdasarkan laporan keuangan kuartal I-2022 yang dipublikasi, Indosat memiliki posisi kas dan setara kas yang cukup kuat, yakni Rp 3,85 triliun, lebih besar dibanding periode sama tahun lalu Rp 3,78 triliun. Total aset perseroan pada 31 Maret 2022 mencapai Rp 100,94 triliun, naik cukup signifikan dibanding kuartal I-2021 yang sebanyak Rp 63,39 triliun.