IPO Delta Giri (DGWG) Dipatok Level Terendah, Apa Penyebabnya?

Gambar gedung BEI
EmitenNews.com - PT Delta Giri Wacana Tbk. (DGWG), calon emiten yang bergerak di sektor industri bahan baku pestisida, perdagangan besar pupuk, dan produk agrokimia, menetapkan harga penawaran umum perdana saham (IPO) sebesar Rp230 per saham.
Harga tersebut berada direntang bawah dari kisaran harga book building sebesar Rp230 hingga Rp620 per saham.
Dalam prospektus e-ipo, DGWG melepas sebanyak 882.353.000 saham biasa atas nama yang merupakan saham baru, dengan nilai nominal Rp100 setiap saham yang mewakili sebesar 15% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh.
Sehingga dana yang diperoleh dari hasil IPO sebesar Rp202,90 miliar
Padahal dalam prospektus sebelumnya DGWG beberncana akan melepas hingga 1,67 miliar saham baru, atau 25% dari modal disetor setelah IPO, dengan rentang harga Rp420 hingga Rp620 per saham.
Sehingga Target perolehan dana dari IPO mencapai Rp1,033 triliun.
DGWG menggelar penawaran umum yang dimulai pada hari ini tanggal 3 hingga 09 Januari 2025.
Bertindak sebaga penjamin pelaksana emisi BRI Danareksa Sekuritas (OD), Shinhan Sekuritas Indonesia (AH) dan Samuel Sekuritas Indonesia (IF).
Dana hasil IPO sekitar 53,2% setelah dikurangi biaya emisi, akan dialokasikan untuk pemenuhan modal kerja, khususnya pembelian bahan baku pestisida.
Bahan baku yang dimaksud mencakup paraquat 42% TC, glyphosate TC, methomyl oxime 98%, chlorpyrifos TC, dan sejumlah bahan kimia lain yang digunakan dalam produksi pestisida.
Sisanya, sebesar 46,8%, akan digunakan sebagai penyertaan modal kepada PT Fertilizer Inti Technology untuk mendukung kebutuhan modal kerja, khususnya pembelian bahan baku pembuatan pupuk. Penyertaan modal ini diharapkan dapat memperkuat posisi DGWG dalam rantai pasok agrokimia nasional.
Related News

Produksi Migas PHE Tumbuh 5% dalam Tiga Tahun Terakhir

Perkuat Struktur, Kemenkeu Bentuk Tiga Unit Baru Strategis

RI-Singapura Gelontorkan USD10 Miliar Garap Energi Hijau

IHSG Ditutup Turun 0,68 Persen, 3 Saham LQ45 Ini Pemicunya

Pelanggan KA Panoramic Januari-Mei 2025 Bertambah 34,38 Persen

Kemenperin Inisiasi Siprosatu, Percepat Digitalisasi Industri Sawit