Iter Aero Raih Sertifikasi DOA, Siap Komersialisasi Drone IA-25

PT Iter Aero Industri mencatat tonggak sejarah penting dalam industri dirgantara nasional dengan berhasil memperoleh Design Organization Approval (DOA) Class D dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU), Kementerian Perhubungan
EmitenNews.com – PT Iter Aero Industri mencatat tonggak sejarah penting dalam industri dirgantara nasional dengan berhasil memperoleh Design Organization Approval (DOA) Class D dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU), Kementerian Perhubungan.
Sertifikasi bergengsi ini menegaskan bahwa Iter Aero telah memenuhi seluruh persyaratan teknis dan kelembagaan untuk merancang dan mengembangkan pesawat udara secara mandiri, khususnya drone kargo IA-25 yang kini tengah disiapkan untuk tahap komersialisasi.
DOA merupakan izin utama bagi organisasi rancang bangun pesawat udara komersial. Dengan sertifikasi ini, Iter Aero kini memiliki kewenangan penuh untuk melakukan desain, uji kelaikudaraan, serta pengajuan sertifikasi jenis (type certificate) bagi pesawat udara tak berawak sesuai regulasi CASR Part 22.
Pencapaian ini menempatkan Iter Aero sebagai pionir di Indonesia dan menjadikannya bagian dari kelompok kecil perusahaan global yang memiliki kompetensi serupa di sektor Remotely Piloted Aircraft System (RPAS).
CEO sekaligus Head of Design Organization Iter Aero Industri, Hisar M. Pasaribu, menyebut sertifikasi DOA ini sebagai langkah monumental bagi pengembangan teknologi drone dalam negeri.
“Sertifikasi ini adalah bentuk kepercayaan regulator terhadap kapasitas kami, dan membedakan Iter Aero dari perusahaan lain yang masih berada di tahap pengembangan,” ujar Hisar, Jumat (10/10).
Hisar menambahkan, dengan DOA Class D, Iter Aero kini resmi bergabung dengan jajaran perusahaan elit dunia yang memiliki kualifikasi untuk mengembangkan pesawat udara komersial secara independen.
Drone IA-25 dirancang untuk menjangkau daerah terpencil tanpa landasan pacu. Pesawat ini memiliki kapasitas angkut hingga 5 kilogram dan waktu terbang mencapai 45 menit dengan jangkauan sekitar 60 kilometer.
Produk ini bahkan telah mendapatkan pesanan pertama dari PT Komala Indonesia (Fly Komala) untuk kebutuhan operasional kargo udara berbasis drone.
“DOA adalah lisensi operasional kami sebagai manufaktur dirgantara. Sertifikasi ini menjamin bahwa sistem desain dan pengawasan kami telah memenuhi standar keselamatan tertinggi,” tambah Indra Wirasendjaja, Head of Airworthiness Office Iter Aero.
Dengan kemampuan lepas landas dan mendarat vertikal (VTOL), IA-25 mampu beroperasi di medan sulit dan wilayah yang tidak memiliki landasan pacu membuka peluang besar untuk logistik jarak menengah, misi kemanusiaan, hingga distribusi cepat di area terpencil.
Iter Aero menyebut keberhasilan memperoleh DOA ini merupakan hasil proses panjang sejak 2021. Selain menjadi pondasi komersialisasi IA-25 di pasar domestik, perusahaan juga membidik potensi ekspor ke negara-negara ASEAN dan kawasan lain yang mulai mengadopsi solusi logistik berbasis drone.
“Kami tidak hanya ingin memproduksi drone, tapi juga membangun ekosistem kedirgantaraan berbasis inovasi dan kemandirian teknologi,” tutup Hisar
Related News

BNI Apresiasi Skuad Muda RI di BWF World Junior Championship 2025

Kunjungi Tanjung Lesung, Sandiaga Uno Liburan Sambil Bagi Ilmu UMKM

BRI Gaspol Dukung MotoGP Mandalika, Indonesia Kian Mendunia!

Manulife Syariah Genjot Literasi Keuangan Dokter Haji

Usung Semangat Pemberdayaan, Ini Kampung Berseri Astra Negeri Katon

Komunitas SlarasBudaya melok Gandrung Sewu 2025