EmitenNews.com - Golden Eagle Energy (SMMT) sepanjang 2023 mencatat laba bersih Rp244,43 miliar. Melorot 32 persen dari episode sama 2022 sejumlah Rp362,33 miliar. Dengan hasil itu, laba per saham anjlok ke posisi Rp77,60 dari sebelumnya senilai Rp115,03. 

Selanjutnya, pendapatan turun tipis 2,88 persen menjadi Rp1,01 triliun dari periode sama 2022 senilai Rp1,04 triliun. Beban pokok pendapatan Rp838,89 miliar, bengkak 17 persen dari edisi sama 2022 sebesar Rp711,91 miliar. Dan, laba kotor terakumulasi Rp177,37 miliar, menyusut dari posisi sama tahun sebelumnya Rp337,36 miliar. 

Bagian laba neto entitas asosiasi Rp185,65 miliar, naik tipis dari Rp185,13 miliar. Laba selisih kurs Rp1,39 miliar, berbalik dari rugi Rp3,83 miliar. Penghasilan bunga Rp1,33 miliar, susut dari sebelumnya Rp1,64 miliar. Pendapatan lain-lain Rp752,25 juta, mengalami koreksi dari tahun sebelumnya Rp1,02 miliar. 

Laba penjualan aset tetap Rp259,87 juta, anjlok parah dari Rp9,67 miliar. Beban umum dan administrasi Rp66,80 miliar, membengkak dari fase sama 2022 sebesar Rp61,24 miliar. Denda pajak Rp12,80 miliar dari sebelumnya nihil. Beban bunga Rp7,10 miliar, bengkak dari sebelumnya Rp6,60 miliar. 

Laba sebelum pajak Rp280,05 miliar, longsor dari sebelumnya Rp463,16 miliar. Beban pajak penghasilan Rp24,07 miliar, mengalami penyusutan secara signifikan dari episode sama tahun sebelumnya Rp60,28 miliar. Laba tahun berjalan senilai Rp255,97 miliar, drop dari episode sama tahun sebelumnya Rp402,88 miliar. 

Total ekuitas terakumulasi Rp799,52 miliar, ambles dari akhir 2022 sebesar Rp1,01 triliun. Jumlah liabilitas Rp208,33 miliar, bengkak dari episode akhir 2022 senilai Rp165,95 miliar. Total aset Rp1 triliun, susut dari akhir 2022 sebesar Rp1,18 triliun. (*)