EmitenNews.com -Emiten perusahaan peternakan unggas, yakni PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) sepanjang tiga bulan pertama tahun 2023 harus rela menelan pil pahit kerugian senilai Rp26,04 miliar. Kondisi ini sangat buruk jika dibandingkan dengan kinerja perseroan di periode sama tahun 2022 yang masih membukukan laba bersih sebesar Rp40,65 miliar.

 

Berdasarkan Keterbukaan Informasi di situs BEI dan dikutip pada Jumat, (19/5), WMUU membukukan penurunan tajam penjualan neto sebanyak 80,11% dari Rp630,45 miliar pada Q1-2022 menjadi Rp124,74 miliar pada Q1-2023.

 

Selain itu, jumlah beban pokok penjualan WMUU ternyata anjlok 76,72% dari semula Rp541,98 miliar pada Q1-2022 menjadi Rp126,15 miliar pada Q1-2023. Dengan demikian per Q1-2023, WMUU tercatat mengalami rugi kotor sebesar Rp1,40 miliar, anjlok dari periode yang sama tahun lalu yang mengalami laba kotor sebanyak Rp88,47 miliar pada Q1-2022.

 

Sementara itu, jumlah rugi usaha WMUU per Q1-2023 mencapai sebesar Rp10,99 miliar. Jumlah ini anjlok dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mengalami laba usaha mencapai Rp63,77 miliar.

 

Selanjutnya, WMUU juga meraih rugi bersih tahun berjalan untuk jangka waktu yang berakhir 31 Maret 2023, yakni sebesar Rp26,04 miliar. Pada periode yang berakhir 31 Maret 2022, perseroan mencatatkan laba bersih tahun berjalan senilai Rp40,65 miliar.

 

WMUU juga mencatatkan rugi komprehensif tahun berjalan yang dapat dibagikan untuk entitas induk per 31 Maret 2023, yakni sebesar Rp26,04 miliar. Pada periode yang berakhir 31 Maret 2022, perseroan mencatatkan laba komprehensif tahun berjalan yang dapat dibagikan untuk entitas induk senilai Rp40,65 miliar.

 

Per 31 Maret 2023, WMU terpantau memiliki jumlah liabilitas yang turun menjadi Rp1,44 triliun, dari Rp1,51 triliun per 31 Desember 2022. Sedangkan total ekuitas hingga 31 Maret 2023 tercatat sebesar Rp1,17 triliun, atau menurun dibanding 31 Desember 2022 yang tercatat sebesar Rp1,19 triliun.