EmitenNews.com - PT Hartadinata Abadi (HRTA) semester I-2022 mencatat pendapatan Rp3,22 triliun. Melejit 31,18 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp2,45 triliun. Itu menunjukan kinerja solid produsen dan penyedia perhiasan emas terintegrasi Indonesia, di tengah pandemi dan koreksi harga emas dunia.


Lonjakan pendapatan itu, didorong peningkatan penjualan emas murni 27,26 persen menjadi 3,62 ton dari periode sama tahun lalu 2,84 ton. Selain itu, harga rata–rata jual alias Average Selling Price (ASP) tercatat Rp876,429 per gram, meningkat 3,05 persen dari periode sama tahun lalu Rp850,482 per gram.


Beban pokok penjualan melesat 28 persen menjadi Rp2,85 triliun dari periode sama tahun lalu Rp2,21 triliun. Beban penjualan Rp8,77 miliar, menanjak 46 persen dari periode sama tahun lalu Rp5,97 miliar. Beban administrasi dan umum Rp73,08 miliar, bengkak 111 persen dari periode sama tahun lalu Rp34,53 miliar. 


Laba kotor Rp366,48 miliar, melejit 52 persen dari periode sama tahun lalu Rp239,94 miliar. Laba usaha melambung 42 persen menjadi Rp284,75 miliar dari edisi sama tahun lalu Rp199,91 miliar. Laba sebelum pajak penghasilan Rp171,44 miliar, naik 44 persen dari periode sama tahun lalu Rp118,87 miliar.


Efeknya, laba bersih tercatat Rp133,24 miliar, melesat 40,65 persen dari periode sama tahun lalu Rp94,72 miliar. Laba per saham dasar naik 40 persen menjadi Rp28,93 dari edisi sama tahun lalu Rp20,57. Penjualan grosir mendominasi 89,83 persen, penjualan eceran 8,81 persen, dan bisnis gadai 1,10 persen. Return on asset (ROA) 6,89 persen, dan return on equity (ROE) 16,62 persen. 


Jumlah ekuitas terkumpul Rp1,6 triliun, surplus dari edisi akhir 2021 sejumlah Rp1,5 triliun. Total liabilitas terakumulasi sejumlah Rp2,26 triliun, bertambah 15 persen dari periode akhir tahun lalu senilai Rp1,96 triliun. Jumlah aset tercatat sebesar Rp3,86 triliun, menanjak 11 persen dari periode akhir tahun lalu Rp3,47 triliun. 


Direktur Utama Hartadinata Sandra Sunanto mengaku pencapaian pertumbuhan kinerja signifikan itu dikontribusi penjualan EmasKita, dan Kencana mencapai 45 persen dari total pendapatan konsolidasian. ”Kami bersama PT Emas Antam Indonesia (EAI) terus berinovasi pada produk emas batangan dengan menambahkan fitur Bullion Protect, yaitu teknologi terbaru proteksi keaslian logam mulia dikembangkan SICPA bekerja sama dengan METALOR Technologies,” tutur Sandra.


Saat ini, teknologi Bullion Protect ditambahkan pada produk emas murni batangan ukuran 10 gram, 25 gram, 50 gram, dan 100 gram. Di mana, tinta keamanan alias security ink telah terbukti mengamankan, dan mengantisipasi tindakan pemalsuan. (*)