EmitenNews.com - Hari kedua pasca switch over (SO) 5 Stasiun Manggarai kelambatan KRL dapat ditekan dan mengoptimalkan peron 9 untuk melayani pengguna KRL tujuan Cikarang maupun KRL Feeder saat jam sibuk.


VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, mengungkapkan mulai pukul 15.00 WIB, Minggu (29/5) peron 9 yang merupakan peron keberangkatan kereta bandara, saat situasi peron 6 dan 7 padat dapat digunakan untuk melayani pengguna KRL.


"Jika di hari pertama Sabtu (28/5) terjadi kepadatan pengguna di peron 6 dan 7, maka dihari kedua kepadatan tersebut berangsur-angsur terurai," ungkapnya.


Hari ketiga pasca SO-5 Senin (30/6) ini diakui masih ada kepadatan, meskipun tidak sepadat yang diperkirakan di hari pertama hari kerja.
Anne mengatakan, perubahan rute KRL merupakan bagian dari upaya memudahkan masyarakat, terutama dalam memaksimalkan Stasiun Manggarai. Karenanya ia memaklumi munculnya pro dan kontra.


"Jadi pasti ya yang namanya pro dan kontra ada. Tapi dari yang Bekasi-Tanah Abang pasti mereka senang ya karena tidak perlu transit lagi. Tetapi yang dulunya tidak perlu transit jadi harus transit," ujarnya di Stasiun Manggarai.


Lebih lanjut, Anne menuturkan, dia beserta jajarannya akan terus menanggapi kritik maupun saran dari masyarakat, terutama dari pengguna setia KRL. Menurut Anne, salah satu bentuk masukan yang diterima ialah mengenai lift dan eskalator.


Hingga Minggu pukul 17.00 WIB volume pengguna KRL di seluruh stasiun sebanyak 266.861 orang. Khusus di Stasiun Manggarai, pengguna yang naik sebanyak 5.657 orang dan yang turun sebanyak 5.786 orang. Kerjasama yang terus dilakukan antara petugas diy lapangan dan pengguna KRL sangat membantu terurainya kepadatan di Stasiun Manggarai.


KAI Commuter mencatat, kelambatan perjalanan KRL hari ini terus berkurang dibanding kemarin. Hingga pukul 15.00 WIB kelambatan KRL Lin Cikarang berkisar 12-15 menit, sementara kemarin kelambatannya mencapai 29-36 menit.


Selain itu, kelambatan KRL Lin Bogor juga dapat ditekan hingga berkisar 7-10 menit, sementara kemarin mencapai 18-24 menit. Hal ini juga didukung dengan semakin normalnya pembatasan kecepatan yang menuju jalur 6 dan 7.

Sementara itu, pembatasan kecepatan kereta jarak jauh yang masuk/keluar jalur 1 dan 2 akan selesai malam ini, sehingga antrean masuk Stasiun Manggarai dapat dioptimalkan untuk mengurai antrean KRLy dari arah Cikarang/Bekasi.


Di hari kedua KAI Commuter juga melakukan optimalisasi stabling KRL Feeder agar lebih cepat mengantisipasi pengguna dari Lin Bogor yang transit menuju Sudirman, Tanah Abang, Angke, sampai Kampung Bandan.


Ketidaknyamanan saat transit di Stasiun Manggarai adalah untuk keselamatan kita bersama demi pembangunan infrastruktur perkeretaapian di masa yang akan datang karena volume pengguna dan frekuensi perjalanan KRL akan terus bertambah.


KAI Commuter mengharapkan kerjasama dari seluruh pengguna untuk beradaptasi mengikuti budaya yang baru ini. Proses adaptasi tidak bisa langsung mengubah menjadi sempurna, tetapi akan terus dilakukan perbaikan dan evaluasi.


Anne menyampaikan, KAI Commuter memohon maaf atas ketidaknyamanan selama menggunakan KRL dan berkomitmen untuk terus melakukan evaluasi dan meningkatkan pelayanan kepada para pengguna.(fj)