EmitenNews.com - Entitas Telkom Indonesia (TLKM) mendapat dana taktis Rp10,48 triliun. Ya, Telekomunikasi Selular (Telkomsel) memperoleh dana tersebut dari pelepasan 6.000 menara kepada PT Dayamitra Telekomunikasi alias Mitratel (MTEL).


Berdasar skenario, dana tersebut akan digunakan untuk investasi pada area dengan potensi pertumbuhan lebih tinggi, memberi return optimal bagi pemegang saham. Oleh karena itu, sisa 3.000 menara milik Telkomsel tidak akan dilepas kepada pihak mana pun.


Justru sebaliknya, Telkomsel memesan menara built to suit (BTS) kepada Mitratel. Itu dilatari kerja sama pembangunan menara, di mana pennyewa bisa meminta dibangunkan pada lokasi tertentu, lalu kemudian disewa. Transaksi itu, memberi benefit bagi kedua pihak.


Jangka waktu pembangunan menara itu ditaksir tiga tahun mulai 1 Januari 2023 hing 31 Desember 2025. Itu disesuaikan dengan kajian internal atas kebutuhan menara. Telkomsel butuh 1.000 menara baru untuk tiga tahun mendatang. ”Pemesanan menara BTS itu, diharap meningkatkan coverage dan kualitas layanan, sehingga meningkatkan performance Telkomsel,” tulis manajemen Telkom Indonesia.


Telkomsel dapat menyewa kembali menara tersebut selama 10 tahun, dan dapat diperpanjang kembali sesuai kesepakatan para pihak dengan harga pasar sesuai spesifikasi, dan lokasi menara tersebut. 


Sebelumnya, Manajemen Mitratel mengakuisisi 6.000 menara milik Telkomsel. Lalu, menyewakan kembali menara tersebut ke Telkomsel. Mitratel mendapat komitmen Telkomsel untuk memesan 1.000 menara BTS dalam waktu 3 tahun mendatang, sewa menyewa 712 lahan milik Telkomsel di atas menara didirikan. (*)