EmitenNews.com -PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mencatatkan kas digunakan untuk aktivitas operasi sebesar Rp262,24 miliar sepanjang semester 1 2023.

 

Pasalnya, kas yang diterima dari pelanggan hanya Rp21,888 triliun. Tapi pembayaran kas kepada pemasok dan untuk beban usaha mencapai Rp21,263 triliun.

 

Selain itu, emiten infrastruktur energi itu harus mengeluarkan Rp902,9 miliar untuk pembayaran pajak penghasilan dan pajak lainnya.

 

Terlebih, perseroan membayar pembelian persediaan tanah di kawasan industri termasuk uang muka ke kontraktor dan kapitalisasi bunga sebesar Rp147,07 miliar.

 

Namun demikian, AKRA meraih laba bersih sebesar Rp1,030 triliun atau tumbuh 7,8 persen dibanding semester 1 2022 yang tercatat sebesar Rp955,46 miliar.  

 

Hasil itu mendongkrak laba per saham ke level Rp52,23 per lembar, sedangkan di akhir Juni 2022 berada di level Rp48,41 per saham.

 

Padahal, pendapatan dari kontrak dengan pelanggan dan pendapatan sewa menyusut 11,7 persen menjadi Rp19,854 triliun.

 

Pemicunya, perdagangan dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) kepada pihak ketiga turun 11,3 persen menjadi Rp14,996 triliun.

 

Senasib, penjualan dan distribusi kimia dasar dan lainnya melorot 18,11 persen menjadi Rp3,48 triliun.