Kejagung Rampas 23,84 Miliar Saham Milik Benny Tjokrosaputro, Simak Detailnya

EmitenNews.com - Kejaksaan Agung (Kejagung) menyita aset 23.847.638.231 saham alias 23,84 miliar lembar milik Benny Tjokrosaputro. Aset saham sebanyak itu, dilucuti Kejagung dari empat emiten. Tindakan Kejagung itu, menyusul sehubungan dengan tindak pidana korupsi dalam kasus Jiwasraya.
Empat emiten menjadi objek penyitaan oleh Kejagung antara lain PT Hanson International (MYRX), PT Hotel Mandarine Regency (HOME), Sinergi Megah Internusa (NUSA), dan Siwani Makmur (SIMA). Nah, dari Hanson International, Kejagung mengeksekusi 17.072.880.627 saham setara 19,69 persen.
Selanjutnya, dari Hotel Mandarin, Kejagung menyegel 4.374.819.004 helai atau 19,70 persen. Lalu, Kejagung menyerok saham Sinergi Megah sebanyak 2.360.042.800 lembar selevel 30,65 persen. Dan, terakhir Kejagung melibas saham Siwani Makmur sebanyak 39.895.800 lembar alias 9,01 persen.
Nilai keseluruhan saham yang disita Kejagung tersebut bernilai tidak kurang dari Rp1,19 triliun. Itu dengan kalkulasi seluruh saham yang disita Kejagung tersebut bertengger di level Rp50 per lembar.
Sebelumnya, Mahkamah Agung (MA) telah memutuskan untuk menjadikan aset tersangka kasus korupsi Jiwasraya, yaitu Benny Tjokrosaputro Rp2,4 triliun untuk diberikan kepada negara. Keputusan itu, diresmikan ketua majelis Prof Surya Jaya dengan anggota Pri Haryadi dan Sinintha Sibarani. Duduk sebagai panitera pengganti dalam perkara nomor 5728 K/PID.SUS/2022 itu Muliyawan.
Sebelumnya, Kejagung telah menyita aset Benny Tjokrosaputro. Namun PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha keberatan dengan berdalih aset itu miliknya. Majelis kasasi menyatakan tindakan penyitaan dan perampasan terhadap seluruh aset kekayaan, berupa barang, uang, saham, rekening efek, reksadana dalam Bank Kustodian atas nama Benny Tjokorosaputro adalah sah, dan berharga, dan mempunyai kekuatan hukum mengikat. (*)
Related News

Empat Emiten Baru Listing Besok! Pilih Mana?

Saham Melejit Pasca Dijual ke BTN, BEI Surati VICO

Bos SOLA Buang Habis Saham di Harga Atas, Ada Alasan?

Right Issue Bakal Dorong Kinerja Surge (WIFI) Lebih Menjanjikan

Saham Melonjak Ratusan Persen, Bakal Jadi Pengendali KRYA Digembok BEI

BRI Salurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) Rp1,72 T ke 2,8 Juta Pekerja