EmitenNews.com - Indonesia yang saat ini adalah negara koordinator hubungan AS dan ASEAN, meminta Amerika Serikat ikut menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di Indo-Pasifik. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, tahun ini ASEAN mulai mengarusutamakan implementasi ASEAN Outlook on Indo-Pasifik (AOIP) dengan semua mitra, termasuk AS. Pendekatan strategis dan kebiasaan dialog harus selalu dijunjung tinggi oleh ASEAN dan AS. Stabilitas kawasan Indo-Pasfik juga kepentingan dunia.

 

“Kami percaya AS akan terus mendukung sentralitas ASEAN dan memperkuat posisi ASEAN sebagai pusat pertumbuhan. Kolaborasi adalah satu-satunya kompas menuju arsitektur kawasan inklusif,” kata Menlu Retno Marsudi saat memimpin bersama di pertemuan ASEAN - US Post-Ministerial Conference dengan Menlu AS, Jumat (14/7/2023).

 

ASEAN terbuka bagi semua negara yang ingin meningkatkan interaksi dengan Indo-Pasifik. Untuk itulah AOIP dibuat, sebagai upaya bersama, guna mendorong kerja sama konkret yang bermanfaat bagi rakyat di empat area prioritas, yaitu maritim, konektivitas, SDGs, dan ekonomi. Area kerja sama ini serupa dengan yang ada di Kemitraan Strategis Komprehensif ASEAN-AS. 

 

“Empat area yang melambangkan kepentingan kita bersama dan menyatukan, bukan memecah belah kita. Empat area yang bukan hanya memperkuat ikatan di Indo-Pasifik tapi juga meningkatkan kepercayaan. Oleh karena itu, dukungan AS terhadap AOIP sangat krusial,” kata Menlu seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia.

 

Juga kepentingan dunia

Perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di Indo-Pasifik menjadi kepentingan bukan hanya kawasan tetapi juga dunia. Sebagai mitra strategis komprehensif ASEAN, AS berperan penting mewujudkan hal ini.

 

“ASEAN ingin AS menjadi net kontributor penting di Indo-Pasifik,” tandas Menlu.

 

Negara-negara ASEAN mengapresiasi komitmen AS untuk meningkatkan kerja sama konkret ASEAN-US Comprehensive Strategic Partnership, termasuk dukungan implementasi AOIP.

 

Pertemuan menekankan perlunya mengintensifkan kerja sama ekonomi melalui peningkatan interaksi kalangan bisnis, peningkatan kapasitasi UMKM, pembangunan infrastruktur untuk konektivitas, dan kerja sama teknologi digital. Dibahas pula pentingnya kerja sama di bidang perubahan iklim dan transisi energi, termasuk pengembangan ekosistem kendaraan listrik.