EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak bearish. Itu menilik ancaman kenaikan tingkat suku bunga di Amerika Serikat (AS), dan reaksi terhadap bursa Asia.
”IHSG akan bergerak pada rentang support 7.240, dan resisten 7.300,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas, Jumat (22/4).
Secara teknikal, meski terjadi penguatan cukup tinggi pada perdagangan kemarin, candle IHSG sempat menembus ke atas level resistance namun gagal, dan ditutup di bawah resistance. Itu bisa dijadikan sebagai persiapan bilamana IHSG tidak melanjutkan kenaikan. Sejumlah saham berpotensi naik untuk perdagangan hari ini yaitu MDKA, PNLF, DRMA, ISAT, BBRI, MNCN, EXCL, SCMA, RALS, PTPP, ADHI, dan FILM.
IHSG kemarin menguat 0,68 persen menjadi 7.276,19. Lompatan IHSG itu, didukung sektor keuangan, beberapa sektor lain. Sektor teknologi naik 1,08 persen, dan transportasi surplus 0,90 persen. Investor asing tercatat membukukan net buy Rp1,88 triliun dengan saham-saham paling banyak diburu yaitu BBCA, BMRI, dan BBNI.
Sementara itu, bursa Amerika Serikat (AS) melemah. Investor bereaksi terhadap komentar beberapa pejabat The Fed termasuk Jerome Powell yang memberi petunjuk lebih lanjut mengenai kenaikan tingkat suku bunga agresif tahun ini, yaitu 50 bps. Bursa Asia, pagi ini masuk zona negatif. Indeks Nikkei minus 2,1 persen, dan indeks Kospi tekor 1,2 persen. (*)
Related News

Indonesia Siap Jadi Produsen Listrik Panas Bumi Terbesar Dunia

IHSG Naik 0,27 Persen ke Level 8.046 di Sesi I, Cek Sahamnya

Wall Street Loyo, IHSG Lanjut Ngegas

Pasar Konfiden, IHSG Siap Jebol 8.150

IHSG Lanjut Menyala, Buru Saham BBRI, MEDC, dan INKP

BNI dan KPK Gelar Compliance Forum, Perkuat Integritas dan GCG