EmitenNews.com—Pergerakan saham produsen etanol PT Madusari Murni Indah Tbk (MOLI) sepanjang tahun 2022 terus mengalami penurunan. Pada  awal tahun, MOLI masih diperdagangkan di harga 438 per saham dan hingga penutupan Jumat lalu telah turun 42,47 persen  ke level 252 per saham atau menyusut 186 poin.


Tren koreksi saham MOLI berdampingan dengan laporan keuangan perseroan yang juga terus menurun performanya. Dimana perseroan hingga paruh pertama tahun ini sudah menanggung rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk diderita Rp5,22 miliar usai meraih laba Rp14,06 miliar tahun sebelumnya.


Hingga 30 Juni 2022 juga pendapatan perseroan turun jadi Rp712,20 miliar dari sebelumnya Rp804,40 miliar. 


Dengan performa yang menurun itu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempertanyakan apa yang mempengaruhi tersebut. Menjawab pertanyaan regulator, Jose G. Tan Direktur MOLI menjelaskan Perseroan menyadari adanya penurunan harga saham perseroan pada tanggal 9 November, 2022. Hal ini dikarenakan menurunnya kondisi bisnis etanol di indonesia. Sebagai akibat meningkatnya volume impor etanol dari Pakistan di Indonesia dengan tarif impor 0% sehingga mengakibatkan kelebihan pasokan ethanol di Indonesia hal ini berdampak pada kinerja keuangan produsen ethanol di Indonesia termasuk perseroan.


Sedangkan pada perdagangan kemarin, investor menyambut saham MOLI dengan aksi beli hingga menguat 2,38 persen setara 6 poin ditutup pada harga 258 per saham, ditopang oleh volume saham ditransaksikan sebanyak 19,20 ribu dengan nilai transaksi Rp4,85 juta dan frekuensi hanya 17 kali.