EmitenNews.com—PT Murni Sadar Kasih Abadi ( MSKA ), salah satu anak perusahaan dari PT Murni Sadar Tbk (MTMH), telah melakukan pembelian tanah dan bangunan (aset) dari Tjhin Ten Chun, yang juga menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan MTMH "Nilai transaksi sebesar Rp4,8 miliar," kata Direktur MTMH, Clement Zichri Ang, dalam keterbukaan informasi di situs BEI, Rabu (9/11).


Clement menjelaskan transaksi ini merupakan transaksi afiliasi, namun tidak wajib melakukan prosedur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) POJK 42/2020, dikarenakan transaksi jual beli aset ini tidak melebihi 0,5% dari modal disetor atau tidak melebihi Rp5 miliar. "Transaksi berlangsung pada Selasa (8/11)," ujar Clement.


Objek transaksi jual beli tersebut adalah tanah dan bangunan terletak di Jalan Medan 88 AT Business Center, Kelurahan Naga Pita, Kecamatan Siantar Martoba, Pematang Siantar, Sumatera Utara. Sumber pendanaan pembelian berasal dari kas Internal PT Murni Sadar Kasih Abadi.


Transaksi ini akan memberikan dampak positif dari keberlangsungan operasional MSKA , yang akan menambahkan kepemilikan tanah dan bangunan. Pembelian ini akan menunjang kegiatan pembangunan rumah sakit yang dilakukan oleh MSKA yang terletak di Kota Pematangsiantar, Provinsi Sumatera Utara, sebagaimana yang telah diungkapkan dalam prospektus Perseroan. "Sebanyak 99% saham MSKA dimiliki oleh MTMH," tutup Clement. 


PT Murni Sadar (MTMH) sepanjang sembilan bulan pertama 2022 memperoleh pendapatan Rp599,09 miliar. Merosot 76,1 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp786,39 miliar. Beban pokok naik tipis menjadi Rp428,73 miliar dari edisi sama tahun lalu Rp425,87 miliar.


Laba kotor Rp170,35 miliar, anjlok 52 persen dibanding edisi sama tahun lalu Rp360,52 miliar. Beban usaha Rp105,61 miliar, naik dari periode sama tahun lalu Rp82,29 miliar. Pendapatan keuangan Rp844,27 juta, melambung 11.112 persen dari edisi sama tahun lalu Rp7,53 juta. Beban keuangan turun menjadi Rp22,93 miliar dari edisi sama tahun lalu Rp31,62 miliar.


Pendapatan lain-lain bersih Rp10,63 miliar, melejit 151 persen dari edisi sama tahun lalu Rp4,23 miliar. Laba sebelum pajak Rp53,28 miliar, nyungsep 78 persen dari edisi sama tahun lalu Rp250,85 miliar. Laba bersih Rp39,94 miliar, melorot 79 persen dari edisi sama tahun lalu Rp192,38 miliar. 


Total ekuitas Rp1,14 triliun, melesat 52 persen dari edisi akhir 2021 sebesar Rp757,03 miliar. Jumlah utang Rp496,90 miliar, turun 13 persen dari posisi akhir 2021 sebesar Rp577,55 miliar. Total aset Rp1,64 triliun, melejit 23 persen dari periode sama tahun lalu Rp1,33 miliar.