EmitenNews.com - Chandra Daya Investasi (CDIA) periode sembilan bulan pertama 2025 mencatat laba bersih USD83,5 juta. Melesat 269,6 persen dari episode sama tahun lalu USD22,6 juta. Itu didukung pendapatan USD104,8 juta, naik 73,8 persen dari USD42 juta. 

Beban pokok pendapatan USD80,8 juta, bengkak 22,1 persen dari periode sama tahun lalu USD66,1 juta. Laba kotor tercatat USD24 juta, melonjak 213,3 persen dari edisi sama tahun sebelumnya USD7,7 juta. EBITDA USD76,9 juta, melejit 276,8 persen dari posisi sama tahun lalu USD20,4 juta. 

Jumlah aset terakumulasi senilai USD1,6 miliar, surplus 48,1 persen dari akhir tahun sebelumnya USD1,08 miliar. Total liabilitas USD449,6 juta, bengkak 36,9 persen dari akhir 2024 sebesar USD328,3 juta. Jumlah ekuitas USD1,15 miliar, melesat 52,9 persen dari akhir tahun lalu USD752,2 juta. 

Direktur Perseroan, Jonathan Kandinata, menyebut kinerja solid itu mencerminkan fundamental makin kuat, dan eksekusi disiplin sejak initial public offering (IPO). Laba bersih USD83,5 juta, didukung operasional tangguh, dan pertumbuhan portofolio berkelanjutan. Liquidity Pool USD705,4 juta, makin diperkuat oleh pinjaman baru dari Bank Tabungan Negara (BTN), meningkatkan kapasitas untuk berinvestasi, dan tumbuh secara berkelanjutan. 

Kinerja itu, menegaskan efektivitas strategi dalam membangun platform infrastruktur terdiversifikasi sektor energi, air, logistik, pelabuhan, dan penyimpanan. Selama periode tersebut, perseroan makin memperkuat basis permodalan melalui berbagai inisiatif pendanaan terdiversifikasi, termasuk fasilitas pinjaman senilai Rp2 triliun dari BTN, dilengkapi fasilitas eksisting Bank Danamon Indonesia (BDMN), dan tambahan modal dari Chandra Asri Group, EGCO Group, dan dana hasil IPO pada Juli 2025. 

Seluruh inisiatif itu, secara kolektif memperkuat ketahanan finansial CDI Group, dan memposisikan grup untuk melanjutkan pertumbuhan jangka panjang seluruh pilar bisnis. Dengan memanfaatkan momentum keberhasilan akuisisi Barito Investa Prima (kini Chandra Investa Prima), dan peluncuran fasilitas cold storage melalui Chandra Cold Chain, CDI Group memperluas jejak di logistik darat, dan membangun fondasi kuat untuk pertumbuhan selanjutnya. 

Grup juga telah menambah 20 truk baru untuk memperluas cakupan kargo wilayah Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, dan Bali. Melengkapi inisiatif berbasis darat itu, CDI Group memperkuat platform logistik maritim melalui pembangunan dua kapal pengangkut gas etilena, dan penambahan kepemilikan saham Chandra Shipping International (CSI), dan Marina Indah Maritim (MIM), sehingga meningkatkan skala, dan efisiensi operasional. 

Saat bersamaan, di portofolio energi, grup juga melanjutkan ekspansi kapasitas tenaga surya menjadi 11 MWp pada November 2025. ”Itu menunjukkan komitmen kami terhadap energi terbarukan, dan pertumbuhan berkelanjutan. Secara keseluruhan, pencapaian ini mencerminkan tekad kami untuk menghadirkan keunggulan operasional, dan nilai jangka panjang,” tegas Jonathan. (*)