EmitenNews.com -PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) mencatatkan pertumbuhan laba setelah pajak dan kepentingan non-pengendali (Patami) sebesar 17,1%secara tahunan ( year on year /yoy) menjadi Rp 1,25 triliun per September 2023.

 

Sementara itu, laba sebelum pajak ( profit before tax /PBT) sebesar Rp 1,66 triliun pada sembilan bulan pertama 2023, tumbuh 11,8% (yoy). Pertumbuhan positif pada PBT didorong oleh membaiknya pendapatan dari komposisi pembiayaan,terutama pembiayaan ritel dan  retail small-medium enterprise  (RSME) seiring dengan meningkatnya konsumsi masyarakat.

 

Kemudian, biaya provisi menurun didukung kualitas aset yang membaik seiring dengan kondisi perekonomian yang stabil. Net Interest Income  (NII) tercatat meningkat 4,8% seiring dengan membaiknya pendapatan yang didorong oleh kenaikan saldo rata-rata kredit  (average loan balances)  sebesar 4%. Demikian juga, marjin bunga bersih ( net interest margin /NIM) menguat sebesar 23 bps menjadi 5% pada September 2023.

 

Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria menyatakan bahwa Maybank Indonesia tetap berkomitmen untuk terus memberikan pengalaman perbankan terbaik kepada nasabah. Dan pada saat yang sama, mampu mencatat kinerja yang kuat di seluruh segmen bisnis bank, serta kualitas aset yang terus membaik.

 

"Perekonomian Indonesia pada sembilan bulan pertama 2023 terus menunjukkan tren positif, didorong oleh pasar domestik yang menguat. Faktor ini telah turut mendorong pertumbuhan yang kuat pada portofolio bisnis kredit ritel dan kredit segmen SME kami," ungkap Taswin dalam keterangannya, Rabu (1/11/2023).

 

Bank mencatat pertumbuhan pendapatan  fee  dari  Global Markets  sebesar 60,4% menjadi Rp 139 miliar. Lebih lanjut, Maybank juga mencatat pertumbuhan pendapatan fee  selain  Global Markets  sebesar 4,7% menjadi Rp 1,29 triliun dari Rp 1,23 triliun yakni dari pendapatan  fee asset recovery  (bank saja) sebesar lebih dari lima kali lipat menjadi Rp 261 miliar.

 

Kemudian,  fee  terkait kartu kredit yang tumbuh 18,8% serta pertumbuhan pada fee terkait pembiayaan dan bisnis ritel.Dengan demikian, maka total pendapatan  fee-based  yang tercatat oleh Bank tumbuh 8,3% menjadi Rp 1,43 triliun dari Rp 1,32 triliun.

 

Perekonomian yang stabil serta membaiknya daya beli masyarakat pada sembilan bulan 2023 telah mendorong pertumbuhan aset bank sebesar 3,2% menjadi Rp 170,05 triliun. Pertumbuhan ini juga didukung oleh meningkatnya penempatan pada investasi keuangan sebesar 16,7% menjadi Rp 35,74 triliun dari Rp 30,63 triliun.