EmitenNews.com - PT Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) sampai kuartal III-2021 mencatat pendapatan usaha Rp244,22 miliar. Menukik 20,08 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp305,57 miliar. Pendapatan dari tiket Rp121,02 miliar, hotel dan restoran Rp24,86 miliar, dan usaha lain Rp99,97 miliar. 


Berdasar laporan keuangan kepada Bursa Efek Indonesia pada Sabtu, 30 Oktober 2021, terungkap pula beban pokok pendapatan dan beban langsung turun 34,07 persen menjadi Rp200,36 miliar dari periode sama tahun lalu Rp303,94 miliar. Efeknya, Jaya Ancol mencatat laba bruto Rp43,86 miliar, melesat 2.595 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp1,63 miliar.


Beban usaha tercatat Rp131,03 miliar, turun 23 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp170,37 miliar. Pendapatan bunga Rp14,07 miliar, pendapatan lain-lain Rp 17,36 miliar, dan keuntungan penjualan aset tetap senilai Rp89,05 juta. Beban umum dan administrasi Rp144,71 miliar, beban penjualan Rp6,2 miliar, dan beban lain-lain Rp11,64 miliar.


Beban usaha lebih besar dari laba kotor itu, membuat perseroan mencatat rugi usaha Rp87,17 miliar. Angka itu menukik 48 persen dibanding periode sama tahun lalu dengan rugi usaha Rp168,74 miliar. Perseroan mencatat rugi bersih Rp192,81 miliar, 23,35 persen dari periode sama tahun lalu Rp252,59 miliar.


Aset perseroan tercatat Rp3,97 triliun, turun dibanding posisi akhir Desember Rp4,04 triliun. Angka itu, terdiri dari aset lancar Rp430,45 miliar, dan aset tersendat Rp3,54 triliun. Liabilitas tercatat Rp2,4 triliun, naik 5,26 persen dari posisi akhir Desember 2020 sejumlah Rp2,28 triliun. Ekuitas tercatat Rp1,57 triliun, turun dibanding akhir Desember 2020 senilai Rp1,76 triliun. (*)