EmitenNews com - Perusahaan yang bergerak di industri keuangan atau emiten sekuritas, PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), mencatatkan peningkatan drastis pada laba bersih tahun berjalan yang disesuaikan pada periode 9M2021 sebesar Rp 25,8 miliar dibandingkan periode sebelumnya 9M2020 sebesar Rp 6,9 miliar atau mengalami pertumbuhan sebesar 273,9% secara year on year (YoY). 


Penguatan pada bottom line Reliance Sekuritas didukung oleh pendapatan kegiatan usaha inti perseroan yaitu meningkatnya pendapatan dari perantara pedagang efek (PPE) pada periode 9M2021 sebesar Rp 15,7 miliar dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya 9M2020 sebesar Rp 13,6 miliar, atau meningkat sebesar 15,4% YoY, dan tak kalah menariknya, peningkatan pendapatan penjamin emisi efek (PEE) pada periode 9M2021 sebesar Rp 13,4 miliar dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu 9M2020 sebesar Rp 8,6 juta.


Lebih dari itu, Reliance Sekuritas juga mencatatkan penghematan pada beban usaha. Pada periode 9M2021 RELI mencatatkan beban usaha sebesar Rp 20,1 miliar, berkurang dari periode yang sama pada tahun sebelumnya 9M2020 sebesar Rp 21,9 miliar (- 8,2% YoY).


Kesempatan perseroan dalam memanfaatkan momentum e-IPO belakangan ini menjadi langkah andalan, yang menyebabkan tingginya tingkat profitabilitas Perusahaan. Pada bulan September yang lalu, RELI mensukseskan langkah IPO emiten PT GTS Internasional Tbk (GTSI) melalui platform e-IPO bursa. Hal tersebut menjadi suatu langkah besar bagi RELI untuk semakin memperdalam bisnisnya di bidang penjaminan emisi. 


Disamping itu, dari sisi penjaminan efek juga, RELI bertindak sebagai Lead Arranger pada proses Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) emiten PT Bank BPD Banten Tbk (BEKS). Baru saja terjadi, RELI juga menjadi lead underwriter pada instrumen obligasi I REFI tahun 2021 dari PT Usaha Pembiayaan Reliance Indonesia sebagai sister company dari RELI. Hal ini tentu akan mendorong tingkat profitabilitas perusahaan kedepannya.


Selain hal-hal tersebut, peningkatan kinerja perusahaan juga disokong oleh beberapa strategi yang dilakukan Perusahaan, seperti pengembangan produk RELINVEST pada awal tahun 2021 ini yang merupakan digitalisasi dari kegiatan penjualan perseroan sebagai Agen Penjual Reksa Dana. 


Proses digitalisasi yang terjadi pada RELI ini rencananya juga akan berlanjut ke tahun 2022 dengan keikutsertaan RELI dalam fitur RELI ID yang di kembangkan oleh Reliance Capital Management (RCM) yang akan bertindak sebagai enabler dan integrator bagi keseluruhan produk Reliance Grup yang akan mampu mendongkrak Value dari RELI secara eksponensial.