EmitenNews.com -PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) per 30 Juni 2023 berhasil membukukan laba bersih periode berjalan naik hingga 122,56 persen menjadi Rp129,08 miliar dari laba periode berjalan Rp58,00 miliar. 

 

Laporan keuangan perseroan dikutip, Minggu (6/8/2023) menyebutkan, SKRN meraih pendapatan dari sewa crane Rp441,12 miliar hingga periode 30 Juni 2023 naik tajam 52,48 persen dari Rp289,29 miliar di periode sama tahun sebelumnya.

 

Pendapatan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan neto masing-masing pada 30 Juni 2023 dan 2022 adalah PT Saipem Indonesia Rp135,54 miliar, PT Merdeka Tsingshan Indonesia Rp54,83 miliar, BP Berau Ltd Rp48,77 miliar dan CSTS Joint Operation Rp29,03 miliar.

 

Adapun beban pokok pendapatan naik menjadi Rp237,55 miliar dari Rp191,83 miliar dan laba bruto naik menjadi Rp203,57 miliar dari laba bruto Rp97,45 miliar.

 

Laba usaha diraih sebesar Rp185,57 miliar naik dari laba usaha Rp86,05 miliar sedangkan laba sebelum pajak mencapai Rp172,13 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp68,93 miliar.

 

Patut dicermati utang bank jangka pendek SKRN naik signifikan menjadi Rp299,42 miliar dari Rp44,20 miliar. Utang usaha pihak ketiga naik jadi Rp341,18 miliar dari Rp20,91 miliar dan utang usaha pihak berelasi naik jadi Rp215,99 miliar dari Rp2,64 miliar.

 

Utang lain-lain juga  tercatat Rp126,59 miliar padahal sebelumnya pos ini tercatat nihil, dan utang pajak melonjak jadi Rp203,16 miliar dari sebelumnya hanya Rp731 juta.

 

sehingga liabilitas atau utang jangka pendek bengkak jadi Rp1,33 triliun per 300 Juni 2023 dari sebelumnya di angka Rp248,75 miliar di akhir 2022. Adapun total liabilitas SKRN ada di angka Rp2,37 triliun.

 

Jumlah aset mencapai Rp3,21 triliun hingga periode 30 Juni 2023 naik tajam dari jumlah aset Rp1,71 triliun hingga periode 31 Desember 2022.