EmitenNews.com - Tidak perlu khawatir kesulitan mengakses layanan perbankan selama libur Lebaran 2024. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) melalui 796 ribu agen laku pandainya yakni AgenBRILink siap melayani berbagai kebutuhan perbankan nasabah.

Dengan AgenBRILink, masyarakat dapat lebih mudah dan lebih dekat untuk memenuhi berbagai kebutuhan transaksi. Di antaranya, penukaran uang, tarik tunai dari luar negeri, serta pembayaran tiket transportasi dan akomodasi mudik. 

Tak hanya itu. Akses lain seperti transfer, membayar zakat, membayar belanjaan di e-commerce, tarik tunai melalui Super App BRImo, serta membeli voucher game juga dapat dilakukan di AgenBRILink.

Selama ini, kehadiran AgenBRILink telah memberikan kontribusi nyata BRI untuk masyarakat luas. Agen ini telah menjangkau seluruh wilayah Indonesia hingga wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal). 

Selain itu, AgenBRILink juga turut mengedukasi masyarakat terhadap layanan perbankan sekaligus memaksimalkan peluang bisnis sebagai sumber mata pencaharian agen.

Di luar kebutuhan tersebut, AgenBRILink juga tetap melayani kebutuhan harian masyarakat. Di antaranya, pembayaran tagihan listrik, air, iuran BPJS, telepon, pembelian pulsa, pembayaran cicilan, top-up BRIZZI, setoran pinjaman. Lainnya, memberikan layanan referral pembukaan rekening tabungan BSA dan pinjaman, dan transaksi lainnya. 

Dalam rilis yang diterima Jumat (12/4/2024), Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa AgenBRILink memiliki peran krusial dalam mendorong inklusi keuangan di Indonesia. Ini yang sebenarnya paling mungkin cocok dengan modelnya BRI adalah AgenBRILink. Jadi, tidak boleh digital tapi juga tidak boleh komen konvensional, kita bikin hybrid. 

“Proses internalnya kita digitalkan tapi urusan interaksi dengan nasabah masih menggunakan pendekatan human touching ya yaitu melalui agen," kata Dirut BRI Sunarso.

Bagusnya, Sunarso mengungkapkan,sudah ada 796 ribu agen, yang tersebar di berbagai wilayah Tanah Air.

"Alhamdulillah kita sekarang telah memiliki 796 ribu agen di seluruh Indonesia, di 75.000 desa. Jadi jumlah agen lebih banyak daripada jumlah desa," pungkas Sunarso. ***