EmitenNews.com—PT Nusatama Berkah Tbk (NTBK) menargetkan kinerja yang jauh lebih baik dari saat ini. Perseroan bakal memanfaatkan kapasitas produksi yang saat ini sudah jauh lebih besar untuk memenuhi kebutuhan pasar yang juga terus mengembang.

 

NTBK mengandalkan sektor pertambangan, logging, industri pulp and paper serta minyak dan gas untuk mencapai target pendapatan tahun ini yang diperkirakan naik 62 persen dan laba akan naik 24,8 persen dibandingkan realisasi pada tahun 2021.

 

Hal itu sejalan dengan tingginya permintaan peralatan pertambangan maupun angkutan hasil tambang meningkat akibat tingginya harga komoditas. “Untuk diketahui, meningkatnya kapasitas produksi sejalan dengan ekspansi yang dilakukan perseroan pasca tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Februari 2022 tersebut mengantongi dana segar sebesar Rp 70 miliar,” kata Direktur Nusatama Berkah Ismu Prasetyo dalam paparan publik secara virtual, Jumat (5/8/22).

 

Dana hasil IPO ini digunakan oleh perseroan untuk modal kerja sebesar 87% meliputi investasi pembangunan workshop ketiga seluas 938 M2 dilengkapi dengan 1x4T dan 1x2T overhead crane,perluasan kantor dan utilitas lainnya seluas 300 M2 dan mesin-mesin produksi.

 

Untuk itu, pemanfaatan dana hasil IPO ini diharapkan dapat menopang perseroan untuk mendapatkan kontrak-kontrak bernilai tinggi dan penguatan kapasitas produksi. "Dengan harapan untuk menggapai pertumbuhan penjualan dan pendapatan bersih yang berlipat ganda dari pencapaian perseroan di tahun 2021," ujarnya.

 

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Nusatama Berkah Bambang Susilo menjelaskan, pada semester pertama 2022 pencapaian kontrak baru perseroan mencapai Rp 100 miliar atau lebih besar dari yang tercantum pada prospektus perseroan. "Selain itu ada kontrak sebesar Rp 21 miliar hasil carry over 2021. Kontrak-kontrak tersebut berasal dari pelanggan besar seperti yang di order dari Grup Raja Garuda Emas sebagai pabrik pulp and paper terbesar di dunia.

 

Bambang melanjutkan, perseroan menyadari bahwa dalam dunia bisnis pada pertambangan batubara nantinya akan segera bergeser. Untuk itu perseroan tak hanya fokus mengembangkan bisnis batubara saja, dan memasuki sektor mineral lainya seperti bauksit dan nikel. Sejalan dengan pesatnya perkembangan industri baterai di Indonesia.

 

Dari sektor kehutanan perseroan juga mengembangkan kendaraan khusu untuk industri pulp and paper yang kebutubanya saat ini semakin meningkat karena manajemen logistik yg semakin canggih," kata dia.

 

Hal yang sama juga dilakukan perseroan pada sektor oil dan gas dengan mengembangkan kendaraan khusus. Bambang menuturkan, pemerintah Indonesia menetapkan produksi minyak mentah 650-700 barrel. "Sehingga perseroan juga akan mengembangkan kendaraan khusus untuk support produksi dan juga pengangkutan Bahan Bakar Minyak (BBM)," kata dia.