EmitenNews.com—PT Champ Resto Indonesia Tbk (ENAK) berhasil mencatatkan kinerja positif hingga September 2022. Pengelola gerai Gokana Ramen & Teppan ini membukukan laba bersih sebesar Rp46,59 miliar, berbalik untung dari sebelumnya rugi sebesar Rp39,55 miliar.


Perolehan laba seiring dengan pertumbuhan penjualan bersih perseroan sebesar 85,82% menjadi Rp932,21 miliar dari sebelumnya sebesar Rp501,67 miliar. Adapun, penjualan dari merek Gokana tercatat sebesar Rp343,32 miliar dan merek Raa Cha sebesar Rp377,51 miliar. Juga, merek lainnya menyumbang sebesar Rp211,37 miliar.


Sementara itu, berdasarkan geografisnya, penjualan di wilayah Jabodetabek tercatat sebesar Rp606,29 miliar, wilayah non Jabodetabek dan Jawa sebesar Rp214,67 miliar, serta penjualan di luar Jawa sebesar Rp111,25 miliar.


Dari sisi pengeluaran, beban pokok penjualan perseroan tercatat bengkak 90,35% menjadi Rp377,82 miliar dari sebelumnya Rp198,47 miliar. Beban usaha perseroan juga mengalami kenaikan dari sebelumnya sebesar Rp354,20 miliar menjadi Rp503,43 miliar.


Hingga akhir Juni 2022, total nilai aset perseroan tercatat tumbuh 5,68% menjadi Rp709,29 miliar dari sebelumnya sebesar Rp671,15 miliar. Liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp413,32 miliar dan ekuitas sebesar Rp251,41 miliar.


Sebagai informasi, Champ Resto Indonesia merupakan perusahaan grup restoran dengan enam merek yakni, Raa Cha (Suki and BBQ), Gokana (masakan Jepang), BMK (masakan Indonesia), Platinum (masakan barat dan fusion), Chopstix (masakan Asia) dan Monsieur Spoon (bakery dan caf).


Sebelumnya, Hendrik Alexander Mboi, COO ENAK mengatakan, Kami lumayan terkena dampak. Karena 90 persen outlet tersebar di mal-mal. Cukup beruntung, beberapa tahun terakhir, kantor dan jumlah karyawan tidak sedikit sangat solid.


Alexander menyebut ada dua kunci perseroan tidak hanya sukses bertahan dari gejolak badai Covid-19. Pertama, soliditas tingkat manajemen top sampai karyawan yang tersebar di lapangan. Yaitu, bagaimana mengkomunikasikan keputusan level atas terhadap 6.000 karyawan tersebar pada 300 kantor seluruh negeri.  


”Kami beruntung karena kesadaran tim di lapangan sangat solid. Masalah ini dihadapi secara kolektif. Jujur, sales pada April hanya 3 persen dari everage. Syukur tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK), dan tidak ada pemotongan kontrak,” tegas Alexander.


Faktor kedua sebut Alexander, hubungan baik dengan pihak eksternal terjalin dengan positif. Baik itu supplier, pemasok, lembaga perbankan, dan lain-lain. ”Tidak disangkal relasi baik dengan pihak eksternal benar-benar sangat membantu. Kami awal-awal pandemi benar-benar saat itu tidak sanggup. Dan, saat ini tingkat efisiensi sudah 30-40 persen dari sebelum pandemi,” tambahnya.