EmitenNews.com—Perusahaan yang bergerak di bidang peternakan dan pemotongan ayam broiler, PT Dewi Shri Farmindo Tbk hari ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pencatatan Perdana Saham PT Dewi Shri Farmindo Tbk dengan kode saham DEWI sebagai Perusahaan Tercatat ke-26 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2022.


Pada perdagangan pagi ini sebagai hari pertama sahamnya di transaksikan di BEI, saham DEWI terpantau langsung mengalami lonjakan harga sama hingga naik 35 persen ke level 135, sebelum mengalami fluktuasi ke level Rp122 atau naik 22 persen dari harga perdana Rp100 per saham. Bergerak di zona hijau, saham DEWI ditransaksikan sebanyak 74,11 juta saham, nilai transaksi mencapai Rp9,86 miliar dan frekuensi 8.168 kali hingga pukul 09:05 WIB.


DEWI diketahui akan menggelar Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan melepas sejumlah 700.000.000 saham. Besaran saham itu setara dengan 35% dari modal disetor dan ditempatkan perseroan, dengan harga Rp 100 per saham.


Patut diketahui, Perseroan menunjuk PT KGI Sekuritas Indonesia dan PT Binaartha Sekuritas selaku Joint Lead Underwriter.


Aditiya Fajar Junus, Direktur Utama Perseroan menjelaskan, "Langkah perusahaan masuk Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui IPO adalah bagian dari strategi meningkatkan kualitas dalam mengelola perkandangan, meningkatkan fokus pada High value customers (contohnya restoran dengan jumlah jaringan pemasaran yang cukup besar seperti fast food), meningkatkan Quality Assurance Programs, meningkatkan profitibilitas melalui Vertical Integrations."


Aditiya meyakini, bisnis ayam broiler ini memiliki potensi yang sangat besar di Indonesia. Berdasarkan Rencana Strategis Direktorat Jendral Peternakan & Kesehatan Ayam, Kementerian Pertanian Republik Indonesia, investasi sub sektor peternakan terlihat tumbuh positif pada periode 2015-2019 yaitu dari Rp326,4 Miliar menjadi Rp1.503,2 miliar secara kumulatif meningkat sebesar Rp726,8 miliar. Investasi dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mengalami peningkatan sebesar 37,10% yang meningkat konsisten dari tahun ke tahun.


Aditiya mengemukakan, populasi ayam broiler mengalami peningkatan pesat, rata-rata sebesar 11.45% per tahun sejak tahun 1984. Pada tahun 2019, populasi ayam broiler di Indonesia mencapai 3,17 miliar ekor dan konsumsi daging ayam broiler naik menjadi 5,69kg / kapita / tahun. Angka 5,69kg / kapita / tahun hanya konsumsi di dalam rumah tangga. Akan jauh lebih tinggi jika di tambah jumlah konsumsi yang terdapat di pengusaha kuliner seperti rumah makan, warung, restoran dan hotel.