EmitenNews.com - Pada Senin (15/4/2024), PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat peningkatan yang signifikan dalam volume penumpang Kereta Cepat WHOOSH. Di sejumlah jadwal perjalanan dari Stasiun Tegalluar dan Padalarang menuju Halim, tingkat okupansi penumpang telah mencapai lebih dari 95%.


GM Corporate Secretary Eva Chairunisa menyatakan bahwa peningkatan tersebut mencapai sekitar 40% dibandingkan dengan hari-hari biasa.


"Berdasarkan pantauan di stasiun dan sistem penjualan tiket, penumpang dari Bandung ke Jakarta dengan menggunakan WHOOSH pada hari libur terakhir ini masih tinggi. Kami prediksi jumlah penumpang WHOOSH hari ini masih sama tingginya dengan kemarin," ungkapnya pada Senin (15/4/2024).


Eva menyatakan bahwa pada Minggu (14/4/2024), puncak arus balik terjadi dengan jumlah total penumpang sebanyak 21.000 orang, dan tingkat okupansi rata-rata mencapai 95% pada jam-jam sibuk.


Pada waktu itu, sekitar 13.500 penumpang berangkat dari Stasiun Padalarang/Tegalluar, sementara 7.500 penumpang lainnya berangkat dari Stasiun Halim.


Ini mencerminkan minat besar masyarakat untuk kembali ke Jakarta setelah berlibur Lebaran di Bandung dan sekitarnya. Penumpang memilih Kereta Cepat WHOOSH karena tidak terkena kemacetan dan menawarkan kenyamanan.


Eva menegaskan kepada penumpang bahwa gerbang Kereta Cepat WHOOSH dan KA Feeder akan ditutup 5 menit sebelum jadwal keberangkatan. Oleh karena itu, disarankan kepada penumpang untuk datang lebih awal, minimal 30 menit sebelum jadwal keberangkatan.


"Agar tidak tertinggal kereta, kepada para penumpang kereta cepat WHOOSH kami harapkan untuk bisa mengatur dan memperkirakan waktu perjalanannya menuju stasiun mengingat potensi kepadatan di jalan raya pada masa arus balik kali ini," katanya. 


Selanjutnya, Eva menjelaskan bahwa dalam rangka menampung peningkatan jumlah penumpang pada arus balik ini, KCIC telah menambah operasional 12 kereta tambahan hingga tanggal 18 April 2024. Langkah ini juga sesuai dengan instruksi pemerintah untuk mengatur jadwal perjalanan arus balik masyarakat yang kembali ke Jakarta.