EmitenNews.com—PT Bayan Resources Tbk (BYAN) membukukan laba bersih senilai USD2,178 miliar pada tahun 2022, atau naik 79,7 persen dibanding tahun 2021 yang tercatat sebesar USD1,212 miliar.

 

Hasil itu mendongkrak laba bersih per lembar saham yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk ke level USD0,07 per lembar, sedangkan di akhir tahun 2021 berada di level USD0,04.

 

Angka itu berhasil melonjakan pendapatan perseroan sebesar 64,9 persen menjadi USD4,703 miliar.

 

Rinciannya, penjualan batu bara naik sebesar 64,2 persen menjadi USD4,392 miliar.  

 

Adapun pembeli terbesar, China National Machinery Import and Export Corporation senilai USD577,63 juta.

 

Lalu, TNB Fuel Service Sdn Bhd senilai USD319,23 juta.

 

Walau beban pokok pendapatan membengkak 39,6 persen menjadi USD1,543 miliar. Tapi laba kotor tetap naik 80,9 persen menjadi USD3,16 miliar.

 

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2022 telah audit emiten tambang batu bara milik Low Tuck Kwong itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (10/3/2023).

 

Sementara itu, total kewajiban bertambah menjadi USD1,95 miliar. Hal itu didorong utang dividen senilai USD1 miliar.