EmitenNews.com - Pertamina Geothermal Energy (PGEO) berkomitmen melanjutkan pengembangan panas bumi. Itu dibuktikan dengan membentuk usaha patungan Cahaya Anagata Energy (CAE). Joint Venture Company itu, hasil kolaborasi dengan Chevron New Energies Holdings Indonesia Ltd (Chevron).


Nantinya, Cahaya Energi akan mengembangkan Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Way Ratai, Lampung, terus berlanjut. WKP Way Ratai sangat strategis dan terbaik di Indonesia. Posisi Way Ratai juga berperan penting sebagai Hub di Sumatera. Dengan begitu, bisa menambah nilai panas bumi dengan mengembangkan secondary product khususnya green hydrogen. 


”Kami optimistis kerja sama dengan Chevron menjadi langkah maju, dan positif," tutur Julfi Hadi, Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy di sela-sela teken kerja sama bersama Wakil Chevron Siddharth Jain, disaksikan Chevron Indonesia Country Manager Wahyu Budiarto, dan PTH. Direktur Utama Pertamina New & Renewable Energy (PNRE) Said Reza Pahlevy.


Perusahaan patungan berlabel Cahaya Anagata Energy. Dalam bahasa sansekerta, Anagata berarti masa depan, mencerminkan komitmen berkelanjutan kedua belah pihak dalam mengembangkan Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBT) sebagai energi masa depan. ”Semua ini fokus dan sejalan agenda pemerintah mencapai net zero emission 2060,” imbuhnya.


Tanda tangan akta pendirian anak usaha itu, menandai langkah maju signifikan dalam mencapai solusi energi berkelanjutan. Pendeknya, pendirian Cahaya Anagata Energy merupakan bukti dalam membina kolaborasi, dan kemitraan industri energi baru dan terbarukan. ”Kami akan memanfaatkan pemahaman mendalam PGE mengenai lanskap panas bumi, dan pengalaman luas Chevron dalam menjajaki peluang baru untuk diversifikasi, dan transisi energi,” tukas Said Reza Pahlevy, Direktur Utama Pertamina New & Renewable Energy.


Komposisi pemegang saham Cahaya Anagata Energy menjadi sebagai berikut. Sebesar 40 persen dikempit Pertamina Geothermal, dan sisa 60 persen digenggam Chevron. Cahaya Anagata akan fokus melakukan eksplorasi panas bumi di WKP Way Ratai, Lampung, hingga 2028. (*)