EmitenNews.com -Emiten pengelola rumah sakit, PT Bundamedik Tbk (BMHS) menyebut realisasi belanja modal (capital expenditure/capex) hingga Juli 2023 baru mencapai 30-40% dari yang dianggarkan sebesar Rp 200 miliar pada tahun ini. 

 

Anggaran itu digunakan untuk perbaikan layanan secara fisik, serta digitalisasi. Dengan demikian, masih memiliki anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 120 miliar sampai akhir 2023,“Kami pergunakan untuk kebutuhan-kebutuhan, baik peralatan medis, perbaikan-perbaikan dari sisi pelayanan, termasuk juga untuk kebutuhan digital kami,”kata CEO Group BMHS & Managing Director PT Bundamedik Tbk, Nurhadi Yudiyantho seperti dikutip investor di Jakarta, kemarin.

 

Dirinya menjelaskan, pasca-pandemi, terjadi pergeseran tren pada masyarakat yang semakin menjadikan kesehatan sebagai bagian integral dari gaya hidup terkini. Sebagai upaya mengakomodir tren tersebut, RSIA Bunda (BMHS) Jakarta terus memperkuat transformasi melalui pendekatan gaya hidup sehat.

 

Menurut Yudiyantho, berbagai langkah progresif yang ditujukan untuk meningkatkan kenyamanan pasien. Diantaranya melalui optimalisasi layanan kesehatan holistik melalui kolaborasi jajaran tim dokter dan tenaga kesehatan. Hal ini diperkuat inovasi digital, serta layanan dan fasilitas kesehatan unggul dan terintegrasi. 

 

Kedua, perseroan mentransformasi ‘wajah baru’ dengan melakukan sedikit renovasi rumah sakit. Ketiga, fitur OneBunda yang semakin inovatif.“Kami sudah komitmen menyiapkan dana sampai Rp 200 miliar untuk perbaikan-perbaikan dan perlengkapan maupun peralatan medis. Jadi pada saat kami memiliki sebuah pelayanan baru, tentunya bukan tenaga medis atau dokter spesialis saja yang kami penuhi tetapi sampai ke peralatannya tersebut. Begitu juga dengan kebutuhan pelayanan dan infrastruktur lainnya,” kata Yudiyantho.

 

Yudiyantho menambahkan, rangkaian transformasi layanan dan fasilitas yang diinisiasi RSIA Bunda Jakarta merupakan bagian dari pengembangan strategi BMHS untuk memberikan layanan kesehatan terdepan. Transformasi progresif RSIA Bunda Jakarta ini juga tercermin dari ‘wajah baru’ rumah sakit dan OneBunda, sebuah rantai digital yang menyatukan rangkaian layanan kesehatan yang telah dimiliki BMHS secara berkesinambungan.

 

Sistem tersebut, lanjut dia, diklaim memudahkan pasien untuk mengakses informasi dan layanan kesehatan melalui mekanisme omnichannel. “Kami punya lima rumah sakit yang baru, pasti membutuhkan refreshment, perbaikan dan penambahan dari peralatan medis tersebut,” ujar Yudiyantho.