EmitenNews.com -Otoritas Jasa Keuangan bersama seluruh pemangku kepentingan terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan masyarakat terutama di perdesaan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi desa.

 

Dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Tahun 2023, Kantor OJK Provinsi Kalimantan Barat bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Singkawang dan berkolaborasi dengan Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Provinsi Kalimantan Barat mengadakan kegiatan Puncak Inklusi Keuangan Tahun 2023 dan Grand Launching Desa Wisata Batu Belimbing 2.0 di Desa Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) Desa Wisata Batu Belimbing, Nyarumkop, Singkawang, Kalimantan Barat, Sabtu.

 

Hadir untuk membuka kegiatan itu Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi yang didampingi Kepala OJK Provinsi Kalimantan Barat Maulana Yasin, Pj. Gubernur Provinsi Kalimantan Barat yang diwakilkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat Rita Hastarita, Pj. Walikota Singkawang Sumastro, Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis, Pimpinan Lembaga Jasa Keuangan dan sekitar 500 masyarakat Kota Singkawang.

 

“Saya berharap kegiatan Bulan Inklusi Keuangan ini dapat dimanfaatkan seluas-luasnya bagi masyarakat khususnya di Kota Singkawang, sehingga kegiatan-kegiatan literasi dan inklusi keuangan seperti ini dapat dilakukan juga di seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat yang pastinya akan memberikan manfaat yang besar bagi seluruh masyarakat Kalimantan Barat," kata Hasan Fawzi.

 

Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan Tahun 2022, tercatat masyarakat di Kalimantan Barat memiliki indeks literasi keuangan sebesar 51,95 persen (nasional : 49,68 persen) dan indeks inklusi keuangan sebesar 84,16 persen (nasional : 85,10 persen).

 

Untuk memperluas inklusi keuangan masyarakat di perdesaan, OJK meresmikan Program Pengembangan Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) di Desa Wisata Batu Belimbing, Nyarumkop, Singkawang Timur yang memadukan pengembangan antara optimalisasi aspek Desa Wisata 3A (Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas) dengan pengembangan melalui peningkatan literasi dan inklusi keuangan, soft skill dan hard skill, serta digitalisasi sistem pembayaran.

 

Program ini diharapkan dapat mendorong aktivitas-aktivitas ekonomi yang baru dan berkelanjutan terkait pengelolaan desa wisata oleh beragam kelompok masyarakat di sekitar desa wisata.

 

Pj. Gubernur Kalimantan Barat dalam sambutannya yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat Rita Hastarita menyampaikan bahwa dengan diadakannya Bulan Inklusi Keuangan dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan agar tidak terjadi kesenjangan.

 

“Inklusi keuangan adalah konsep di mana individu dan rumah tangga memiliki akses keterjangkauan yang mudah ke berbagai layanan keuangan yang mencakup tabungan, pinjaman, asuransi, investasi dan pembayaran yang bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat berpenghasilan rendah, termasuk yang di pedesaan dapat menggunakan layanan keuangan untuk mengelola keuangan mereka, mengurangi risiko dalam berinvestasi di masa depan," kata Rita.