Mayora Ubah Jadwal Tayang Obligasi Rp827,54 Miliar
Pabrik Mayora.
EmitenNews.com - Mayora Indah (MYOR) mengubah rencana penerbitan obligasinya. Ini terkait dengan penjadwalan mulai dari masa penawaran umum hingga tanggal jatuh tempo.
Kepastian itu tertuang dalam pengumuman Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Jumat (19/12). Dalam pengumuman itu, Mayora mengubah jadwal masa penawaran umum dari semula 12-15 Desember 2025 menjadi 18 Desember 2025.
Kemudian, tanggal penjatahan juga berubah dari 16 Desember 2025 menjadi 19 Desember 2025. Alhasil, tanggal pengembalian uang pesanan pun menjadi 23 Desember 2025 dari semula 18 Desember 2025.
Begitu pula dengan tanggal distribusi obligasi yang awalnya 19 Desember 2025 menjadi 23 Desember 2025, dan pencatatan di BEI awalnya 19 Desember 2025 menjadi 24 Desember 2025.
Perubahan jadwal itu pun turut mengubah tanggal jatuh tempo obligasi. Seri A tadinya 18 Desember 2030 menjadi 23 Desember 2030, dan seri B menjadi 23 Desember 2032 dari sebelumnya 18 Desember 2032.
Seperti diketahui, Mayora menawarkan obligasi senilai Rp827,54 miliar. Surat utang itu, bagian dari penawaran obligasi berkelanjutan dengan proyeksi Rp2,5 triliun. Dan, perseroan telah menjajakan obligasi sebesar Rp1,5 triliun.
Nah, untuk kali ini, obligasi ditawarkan dalam dua seri. Seri A senilai Rp363,52 miliar dibekali tingkat bunga tetap 5,85 persen per tahun, dengan durasi 5 tahun. Seri B sejumlah Rp464,02 miliar dengan tingkat bunga tetap 6,15 persen per tahun dengan jangka 7 tahun.
Bunga obligasi dibayar setiap triwulan sesuai tanggal pembayaran bunga obligasi. Pembayaran bunga obligasi pertama akan dilakukan pada 18 Maret 2026. Pembayaran obligasi dilakukan secara penuh pada saat jatuh tempo, yaitu 18 Desember 2030 untuk Seri A, dan 18 Desember 2032 Seri B.
Seluruh dana dari hasil obligasi, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, untuk memberi pinjaman kepada anak usaha yaitu Torabika Eka Semesta (TES) untuk pembiayaan modal kerja. Meliputi pembelian bahan baku, bahan pembungkus, dan pembayaran biaya operasional lainnya yang dapat timbul. (*)
Related News
Kena Imbau OJK, OK Bank Kaji Beberapa Alternatif Penambahan Modal
Dicecar BEI Soal Kasus Laptop Kemendikbudristek, Zyrexindo Jawab Ini
Lanjutkan Hajatan Obligasi dan Sukuk, PNM Incar Rp2 Triliun
Resmi di Bawah Kendali Bank Jatim, Bank Banten Beri Respons Begini
PIMSF Masuk, Ini Direksi dan Komisaris Baru Geoprima Solusi (GPSO)
Emiten Pelindo (IPCM) Tabur Dividen Interim Minimalis, Minat?





